Cara Budidaya Jangkrik dan Tips Pengelolaannya hingga Panen

Budidaya Jangkrik

Jangkrik merupakan sumber protein hewani yang jarang dilirik sebagian besar orang. Tidak banyak yang tahu bahwa jangkrik bisa dikonsumsi baik oleh manusia atau sebagai pakan hewan lainnya. Budidaya jangkrik pun marak di beberapa area yang mendukung perkembangbiakannya.

Pemasaran jangkrik cukup mudah dan kamu juga tidak mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk model. Produksi yang cepat juga menjadi salah satu pertimbangan untuk bisa mengembangkan bisnis ini. Bagaimana teknik jitu dan tipsnya? Simak ulasan tentang budidaya hewan jangkrik di sini.

Teknik Budidaya Jangkrik

Budidaya Jangkrik

1. Persiapan sarana

Jangkrik merupakan hewan yang akan muncul pada malam hari. Di siang hari yang terik, jangkrik umumnya bersembunyi di dedaunan dan tempat yang lebih dingin. Sehingga, untuk memaksimalkan potensi budidayanya, kamu harus menyiapkan sarana yang letaknya tidak di bawah sinar matahari.

Meskipun jangkrik hidup berkoloni, sebaiknya sarana tempat hidup jangkrik nantinya akan jauh dari lalu lalang manusia. Mereka cenderung tidak ingin berdekatan dengan jenis hewan lainnya. Untuk itu, ada baiknya budidaya ini tidak dilakukan di tempat yang terlalu ramai.

2. Menyiapkan kandang jangkrik

Kandang jangkrik harus disesuaikan dengan habitat aslinya agar jangkrik bisa merasa lebih nyaman untuk bereproduksi dan tidak stres. Di bagian dalam kandang sebaiknya diisi dengan dedaunan kering, lumpur sawah, daun yang timbul, dan sebagainya. Hal ini mencegah kanibalisme.

Baca Juga : Jenis-Jenis Website Dilihat dari Sifat, Platform, dan Kebutuhan

Kandang jangkrik bisa dibuat dari bahan apa saja, termasuk kaca, kawat, atau kayu. Tidak ada batasan tertentu untuk pembuatan kandang selama memiliki sirkulasi udara yang baik. Kamu juga harus mencegah jangkrik naik merayap dengan menghalau kondisi kandang menggunakan lakban.

3. Mencari indukan untuk pembibitan

Mencari indukan yang berkualitas sangat penting untuk proses pembibitan.  terdiri dari jantan dan betina yang kondisinya sehat, tidak memiliki kekurangan, dan usianya sekitar 10-20 hari. harus diambil dari alam bebas sebelumnya karena kualitasnya sangat baik.

  • Jangkrik betina

Jangkrik ini memiliki antena yang panjang, meskipun tidak selalu mengerik. Kedua kakinya panjang dengan kemampuan melompat yang sangat gesit. Jangkrik betina umumnya memiliki warna tubuh yang hitam dan berukuran besar. Pastikan jangkrik tidak mengeluarkan cairan dari mulut.

  • Jangkrik jantan

Jangkrik yang jantan hampir seluruhnya akan mengeluarkan suara, terutama saat malam hari. Bagian sayapnya memiliki permukaan yang lebih halus dari betina. Kemudian di bawah bagian ekor terdapat ovipositor. Bagian punggung jangkrik jantan cenderung lebih kasar.

4. Memulai pembibitan

Pembibitan bisa dimulai apabila jangkrik jantan dan betina sudah dipertemukan di dalam satu kandang. Cara perkawinan ini menghadirkan persentase telur yang tinggi, yakni sekitar 90% hidup. Syarat utamanya adalah kedua jangkrik diberikan nutrisi makanan tinggi dan tidak stres.

Sebelum pembibitan berlangsung, jangkrik yang betina sebaiknya diberikan pakan berupa tepung ikan, bekatul jagung, dan bagian kuning dari telur bebek. Akan lebih baik jika kamu juga menambahkan vitamin baik untuk jantan dan betina selama proses budidaya jangkrik.

5. Memasukkan pasir

Di dalam kandang pembudidayaan jangkrik, kamu sebaiknya juga memasukkan pasir di dalam piring kecil. Pasir memiliki fungsi untuk tempat bertelurnya jangkrik karena merasa lebih nyaman daripada di atas dedaunan. Setelah indukan bertelur, maka sebaiknya dipisahkan dari kadang telurnya.

Telur yang sudah berada di piringan pasir harus selalu dipantau. Awalnya, telur akan memiliki warna yang bening. Setelah itu, perubahan warna akan terjadi dengan cepat setelah 2 hari menjadi lebih keruh. Telur jangkrik juga harus dibalik posisinya supaya tidak berjamur.

6. Memberi pakan untuk anakan

Pemberian pakan untuk anakan budidaya jangkrik bisa dilakukan hingga 10 hari dengan voor atau makanan ayam. Voor harus dilarutkan terlebih dahulu sehingga bisa dimakan dengan mudah oleh jangkrik. Di fase ini, kamu juga bisa memberikan pakan berupa sayuran yang dipotong kecil-kecil.

Berbeda dengan pemberian pakan pada induk karena kamu harus memberikan pakan yang bernutrisi tinggi. Cara ini menjamin hasil anakan jangkrik yang baik dan berkualitas. Semua pakan sebaiknya berukuran kecil atau dihaluskan sehingga proses makan selama budidaya jangkrik lebih cepat.

7. Memelihara kandang jangkrik

Kandang jangkrik harus dipelihara dengan baik dan selalu diawasi setidaknya sekali dalam dua hari. Kondisi yang terlalu lembab di dalam kandang akan membuat kondisi anakan jangkrik menjadi tidak sehat. Apabila kondisinya ditemukan air karena kelembaban yang tinggi, maka harus dibersihkan.

Di sisi lain, kamu juga harus selalu memastikan bahwa kondisi kandang budidaya jangkrik tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dengan habitat asli jangkrik. Hal ini bertujuan agar jangkrik yang akan kawin maupun anakannya akan merasa nyaman dan tidak stres.

8. Menghindari hama dan penyakit

Untuk terhindar dari hama seperti semut, cicak, dan ular maka kau harus melakukan pencegahan terutama saat akan menempatkan posisi kandang. Sebaiknya kandang berada di tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau oleh hama seperti dibuat lebih tinggi dari tanah.

Sementara untuk mencegah penyakit yang biasanya akan menyerang anakan jangkrik, maka pemilihan indukan jangkrik akan sangat berperan besar. Indukan yang sehat akan membuat kualitas anakan yang baik sehingga tidak akan mudah terserang penyakit seperti jamur.

Baca Juga : Lengkap !!! Cara Install cPanel dan Langkah-Langkah Pentingnya

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengoleskan minyak di kaki kandang yang akan membuat hama akan susah naik untuk menjangkau kandang itu sendiri. Pasalnya, jangkrik tidak memiliki tipe pencegahan seperti vaksin untuk menghindari masalah ini.

9. Panen jangkrik

Jangkrik sudah bisa dipanen dan dijual di pasaran apabila sudah memasuki usia ke-35 hari. Di usia ini, jangkrik sudah memiliki sayap yang bisa dikatakan sebagai jangkrik dewasa. Jangkrik yang memiliki badan yang utuh dan bisa mengerik layak dijual di pasaran.

Tips Budidaya Jangkrik

Budidaya Jangkrik

1. Pengaturan suhu

Pengaturan suhu di dalam kandang penting untuk dilakukan agar pertumbuhan jangkrik tidak terhambat. Suhu yang terlalu panas di dalam kandang atau lebih dari 28 derajat Celcius akan mengakibatkan anakan jangkrik memiliki ukuran yang lebih kecil dari seharusnya.

Selain memberikan dedaunan di dalam kandang, kamu juga perlu memberikan naungan agar kandang tidak terkena sinar matahari langsung. Naungan alami seperti kanopi akan menjaga suhu dalam kandang tetap teduh. Anakan jangkrik juga bisa tumbuh dengan optimal.

2. Pengadaan makanan

Ketersediaan makanan selama anakan budidaya jangkrik juga penting. Pasalnya, jangkrik yang besar bisa menjadi kanibal apabila ketersediaan makanannya kurang. Jangkrik yang berukuran lebih besar akan memakan jangkrik yang ukurannya lebih kecil.

Makanan yang disediakan di dalam kandang jangkrik harus terdiri dari dedaunan yang berukuran kecil. Hal ini membuat jangkrik akan cepat menghabiskan makanannya sebelum membusuk. Pemberian makanan sebaiknya dicek setidaknya sekali dalam dua hari.

3. Pembersihan kandang

Meskipun budget produksinya kecil, kamu harus tetap rajin membersihkan kandang selama budidaya jangkrik berlangsung. Kandang yang terlalu lembab akan memiliki sisa air di bagian bawah kandang. Akibatnya, bagian dauh di alas akan menjadi cepat busuk dan suhu kandang bisa menjadi naik.

Kandang yang daunnya sudah membusuk pun harus segera dibersihkan dan diganti dengan dedaunan yang baru sesuai dengan habitat asli jangkrik. Kamu bisa membersihkannya setidaknya sekali dalam 5 hari budidaya. Jadi, ada sekitar 7 kali pembersihan sebelum panen.

4. Pemilihan jenis indukan

Jenis indukan juga akan menentukan kualitas di saat panen. Indukan jantan dan betina yang diambil dari habitat asalnya akan memiliki kualitas anakan yang lebih baik. Dalam budidaya jangkrik, sangat disarankan untuk memilih indukan yang berasal dari alam liar.

Sementara indukan yang asalnya dari peternakan jangkrik biasanya tidak memiliki ketahanan yang begitu tinggi. Hasil anakannya juga akan cenderung lebih kecil dan bobot jangkrik per ekor akan lebih rendah. Itu sebabnya, anakan sebaiknya langsung dilepas ke pasaran saja.

Keuntungan Membudidayakan Jangkrik

Budidaya Jangkrik

Beternak jangkrik sebenarnya memiliki banyak keuntungan yang bisa dijadikan sumber bisnis. Apa saja keuntungan yang bisa kamu raih melalui teknik budidaya jangkrik?

1. Modal yang cenderung rendah

Berbeda dengan budidaya hortikultura dan jenis peternakan hewan lainnya, jangkrik tidak membutuhkan perlakuan yang khusus. Kandang jangkrik bisa terbuat dari bahan apa saja selama aman untuk perkembangbiakan jangkrik itu sendiri.

Bahan untuk membuat kandang sangat sederhana. Begitu juga isiannya yang hanya membutuhkan replika habitat asli yang bisa kamu temukan di sekitar. Makanan jangkrik juga tidak sulit karena mereka bisa memakan sayur atau buah sisa.

2. Siklus yang cepat

Jangkrik memiliki siklus yang sangat cepat, yakni hanya 8 minggu maksimal hal ini membuat kamu akan bisa mengembalikan modal dengan cepat. Semakin berkualitas anakan jangkrik yang dihasilkan, maka kamu juga bisa menerima keuntungannya lebih cepat.

3. Kematian yang kecil

Keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dari budidaya jangkrik adalah tingkat kematiannya yang kecil. Pun adanya kematian jangkrik saat fase anakan, kamu tidak perlu khawatir dengan kerugian. Modal awal yang kamu keluarkan pun minim, sementara jangkrik lain bisa tumbuh dengan baik.

MEC News

4. Memancing inovasi

Sebagai sumber nutrisi, jangkrik bisa memancing inovasi untuk menghadirkan sumber protein berasal dari jangkrik. Inovasi ini menjadi acuan untuk jenis budidaya lainnya, terutama budidaya ikan yang membutuhkan jangkrik sebagai pakannya.

5. Budidaya fleksibel

Budidaya ini termasuk yang fleksibel karena kamu bisa melakukannya di mana saja. Jangkrik membutuhkan kandang dengan suhu yang normal. Jadi kamu bisa melakukan budidaya baik di dataran tinggi maupun rendah tanpa pertimbangan budidaya seperti jenis tanaman.

Baca Juga : 15 Dampak Positif dan Negatif Sosial Media dalam Kehidupan

6. Memanfaatkan limbah

Dengan budidaya ini, kamu juga bisa memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kamu. Limbah tanaman dan makanan bisa dijadikan pakan dan lingkungan pembentuk habitat jangkrik. Kamu bisa memaksimalkan limbah untuk sesuatu yang bernilai ekonomis.

7. Kondisi pasar stabil

Permintaan jangkrik di pasaran bisa dibilang sangat stabil. Jangkrik secara umum digunakan untuk pakan burung, ikan, dan hewan lainnya. Sebagai pakan, jangkrik dikenal sebagai penyedia nutrisi yang besar sehingga di pasaran selalu dibeli. Daya saingnya juga cukup tinggi.

Kesimpulan

Budidaya Jangkrik

Hingga saat ini, budidaya jangkrik di Indonesia masih terfokus di beberapa kota di Pulau Jawa saja. Padahal, jangkrik bisa mendatangkan keuntungan yang besar karena menjadi bahan baku industri. Dengan penjelasan teknik di atas, kamu bisa mengembangkan usaha ini dengan lebih baik.

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Tags

Agribisnis

Related Post

Leave a Comment