Tata Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula, Simak Caranya

Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram belakangan populer dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Tidak heran jika banyak masyarakat yang tertarik dengan cara budidaya jamur tiram. Bahan makanan ini disukai oleh semua kalangan sehingga mudah diolah.

Jamur tiram rendah kalori dan lemak sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, makanan ini juga mengandung Vitamin D dan B12 yang bagus untuk tulang. Hasil budidaya tidak hanya bisa dikonsumsi sendiri, namun juga bisa dijual kembali untuk mendapatkan penghasilan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai membudidayakan jamur tiram. Hal ini menjadi syarat utama yang harus diperhatikan agar proses budidaya jamur tiram dapat berjalan dengan efektif.

Selalu perhatikan kondisi pertumbuhan jamur serta lakukan perawatan dengan baik agar dapat memperoleh hasil panen berkualitas tinggi.

Baca Juga : SEO YouTube : Omset Penjualan Melejit Dengan Konten Video !

Membudidayakan jamur tiram bisa dijadikan sebagai alternatif usaha di rumah yang menjanjikan, karena kebutuhan akan bahan makanan tersebut cukup tinggi. Apa saja hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mulai membudidayakan jamur tiram, berikut diantaranya.

1. Kontrol Suhu

Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram membutuhkan lingkungan dengan suhu yang stabil untuk dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu menjaga suhu agar tetap ideal menjadi kunci keberhasilan dalam membudidayakan jamur tiram.

Kondisi suhu yang tidak stabil dapat menyebabkan jamur sulit untuk tumbuh dengan baik. Jamur tiram dapat tumbuh secara lebih optimal apabila berada di lingkungan dengan suhu ruangan sekitar 24-28 derajat Celcius.

2. Kebersihan

Budidaya Jamur Tiram

Faktor utama yang sangat penting diperhatikan dalam proses budidaya jamur adalah kebersihan. Seluruh area dan peralatan yang digunakan harus dipastikan bersih terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kontaminasi yang dapat merusak pertumbuhan jamur tiram.

Pastikan untuk melakukan sterilisasi terhadap media dan lingkungan yang digunakan untuk budidaya jamur agar terjamin kebersihannya.

3. Ventilasi

Budidaya Jamur Tiram

Ventilasi yang baik bisa membantu dalam pengaturan sirkulasi udara dalam kumbung jamur tiram. Dengan adanya ventilasi yang bagus, maka gas beracun yang dihasilkan oleh jamur bisa dibuang secara optimal.

Hal tersebut dapat membantu dalam menjaga udara agar tetap segar guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk pertumbuhan jamur tiram.

Selain itu, ventilasi juga berfungsi untuk menghindari kondisi yang terlalu lembab. Buatlah ventilasi pada beberapa area agar proses pertukaran udara bisa dilakukan secara optimal.

4. Kelembaban

Budidaya Jamur Tiram

Kelembaban menjadi faktor lain yang perlu diperhatikan saat membudidayakan jamur tiram. Mulai dari kelembaban udara hingga media tanam perlu terjaga secara optimal agar jamur bisa tumbuh dengan baik.

Keseimbangan kelembaban udara menjadi faktor utama dalam pertumbuhan jamur tiram. Apabila kelembaban terlalu tinggi, maka jamur akan lebih cepat membusuk. Sedangkan apabila terlalu rendah, maka jamur bisa menjadi kurus dan kerdil.

Baca Juga : 13+ Tools SEO Paling Ampuh Untuk Optimasi Website

Jamur tiram bisa tumbuh dengan baik pada kelembaban sekitar 70-90%. Penyemprotan air dalam kumbung jamur bisa dilakukan secara manual pada sore dan pagi hari untuk dapat mengendalikan temperatur dan kelembaban lingkungan.

5. Penyiraman Rutin

Budidaya Jamur Tiram

Kelembaban media tanam berpengaruh terhadap keberhasilan jamur yang dibudidayakan. Agar media tanam memiliki kelembaban yang sesuai, penyiraman secara rutin perlu dilakukan sesuai dengan aturan.

Lakukan penyiram dengan metode semprot karena lebih efektif dan sesuai dengan takaran kebutuhan yang dapat secara optimal menjaga kelembaban lingkungan dan media jamur tiram.

Langkah-Langkah Budidaya Jamur Tiram Di Rumah

Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki bentuk yang unik, lebar, dan berwarna putih. Umumnya tumbuh bergerombol seperti payung dan bentuknya terlihat seperti cangkang tiram. Ada beberapa jenis jamur tiram, mulai dari tiram putih, coklat, abu-abu, dan lain sebagainya. Namun yang paling populer adalah jamur tiram putih.

Mempelajari cara budidaya jamur tiram yang tepat dapat memberikan keuntungan besar karena peningkatan kebutuhan masyarakat akan bahan makanan tersebut semakin tinggi. Agar bisa membudidayakannya secara optimal, perhatikan langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Siapkan Bibit Jamur

Budidaya Jamur Tiram

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih bibit jamur yang berkualitas. Tahapan ini sangat penting dalam menentukan hasil panen nantinya. Belilah bibit jamur tiram dari petani yang sudah terbiasa melakukan budidaya jamur tiram sejak lama agar kualitasnya lebih terjamin.

Apabila tidak mengetahui dengan baik bagaimana cara memilih bibit yang tepat, sebaiknya mintalah saran dari pihak berpengalaman. Kualitas benih bisa dilihat dari bentuk fisiknya yang terlihat baik dan tidak terkontaminasi oleh serangga atau penyakit.

Periksa juga kebersihannya, pastikan tidak ada kotoran atau benda asing yang menempel pada benih tersebut.

2. Menyiapkan Kumbung

Budidaya Jamur Tiram

Cara membudidayakan jamur tiram untuk pemula selanjutnya adalah menyiapkan kumbung. Bisa dikatakan kumbung adalah rumah untuk tempat merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Baglog ialah sebutan untuk media tanam yang dimanfaatkan untuk meletakkan bibit jamur tiram.

Kumbung umumnya berupa ruangan yang diisi dengan rak-rak untuk menempatkan baglog. Ruangan yang digunakan harus mempunyai kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Umumnya, kumbung terbuat dari bambu atau kayu.

Bagian dindingnya dibuat dari papan dengan atap genteng. Tidak disarankan untuk menggunakan seng atau asbes karena bisa mendatangkan panas. Bagian lantai sebaiknya tetap menggunakan tanah agar air untuk menyiram jamur bisa meresap.

Baca Juga : LSI Keyword, Kunci Paling Ampuh Optimasi SEO [LENGKAP]

Bagian dalam kumbung dilengkapi rak berupa kisi-kisi bertingkat yang digunakan untuk menyusun baglog. Rangka rak terbuat dari bahan kayu atau bambu. Posisi rak ditempatkan sejajar dengan yang lainnya dan dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran kumbung sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Sebaiknya rak dibuat sekitar 2-3 tingkat saja. Lebar rak sepanjang 40 cm dan panjang 1 meter untuk setiap ruas.

Setiap ruas dengan ukuran tersebut umumnya bisa menyimpan sekitar 70-80 baglog. Banyaknya jumlah rak bisa disesuaikan dengan baglog yang ingin dibudidayakan.

3. Siapkan Media Tanam

Budidaya Jamur Tiram

Jamur bisa tumbuh baik dengan media sekam padi, serbuk gergaji kayu, dan kapur yang dicampur. Gunakan perbandingan yang tepat untuk mencampurkan beberapa bahan tersebut agar media tanam yang dihasilkan bisa bagus.

Lakukan sterilisasi dengan memanaskan campuran bahan diatas api untuk dapat membunuh bakteri dan jamur sehingga media tanam tidak terkontaminasi. Isi plastik atau karung dengan campuran media tanam yang sudah steril sehingga membentuk baglog.

Sebelum memasukkan baglog ke dalam kumbung, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya sebagai berikut.

  • Bersihkan kumbung dan rak dari kotoran.
  • Lakukan penyemprotan dengan fungisida di dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari sebelum baglog di masukkan.
  • Ketika sudah tidak bau, baglog siap dibudidayakan. Pastikan seluruh permukaannya telah tertutupi serabut putih.

4. Menyiapkan Baglog

Budidaya Jamur Tiram

Setelah menyiapkan media tanam dan kumbung. Langkah budidaya jamur tiram selanjutnya adalah menyiapkan baglog yang dibungkus dengan plastik berbentuk silinder. Bagian salah satunya diberikan lubang agar jamur tiram dapat tumbuh.

Nantinya jamur tiram akan keluar dari lubang tersebut ketika mulai tumbuh. Untuk proses budidaya berskala besar, umumnya petani jamur membuat baglog sendiri.

Pembuatan baglog membutuhkan langkah-langkah yang panjang dan membutuhkan waktu lama sehingga cukup menyulitkan bagi pemula yang baru pertama kali melakukan budidaya. Namun tidak perlu merasa khawatir, karena sudah ada pihak lain yang menyediakan baglog.

Kamu hanya perlu membelinya sesuai dengan jumlah jamur tiram yang ingin dibudidayakan. Baglog umumnya terbentuk dari bahan utama serbuk gergaji karena jamur tiram termasuk dalam kategori jamur kayu.

5. Merawat Baglog

Budidaya Jamur Tiram

Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyusun baglog pada rak, yaitu dengan meletakkannya secara horizontal dan vertikal.

Jika diletakkan secara vertikal, lubang baglog akan menghadap ke atas. Sedangkan jika diletakkan secara horizontal, maka lubang akan menghadap samping.

Meskipun kedua cara budidaya jamur tiram tersebut memiliki kelebihan masing-masing, namun umumnya baglog diletakkan secara horizontal untuk menghindari penyiraman air yang berlebihan dan lebih mudah dipanen.

Kekurangan penyusunan dengan cara horizontal adalah membutuhkan ruang yang lebih besar. Sehingga perlu melakukan penataan dengan baik. Berikut beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat merawat baglog.

MEC News

  • Letakkan baglog di tempat yang hangat, gelap, dan lembab. Jamur tiram membutuhkan suhu ideal sekitar 24-28 derajat Celcius untuk dapat tumbuh dengan baik.
  • Berikan ventilasi secukupnya untuk dapat mencegah pertumbuhan jamur.
  • Pastikan kelembaban baglog selalu terjaga, sekitar 70-90%.
  • Buka terlebih dahulu kertas dan cincin penutup baglog sebelum menyusunnya. Diamkan sekitar 5 hari. Apabila lantai dari tanah, lakukan penyiraman agar bisa menjaga kelembaban.
  • Potong bagian ujung baglog untuk memberikan ruang bagi jamur tiram untuk tumbuh melebar. Biarkan selama 3 hari, jangan disiram terlebih dahulu. Cukup siram lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan metode kabut menggunakan sprayer. Semakin baik pengabutan yang dilakukan, maka hasilnya pun akan lebih bagus. Lakukan penyiraman 2-3x sehari dengan rutin, tergantung dari kelembaban dan suhu kumbung.

6. Panen Jamur

Budidaya Jamur Tiram

Ketika jamur tiram mulai muncul tudung, artinya proses budidaya sudah mencapai masa panen. Apabila melakukan pemeliharaan dengan baik, maka hasil budidaya jamur tiram juga berkualitas.

Cara memanennya cukup mudah, hanya dengan memotong bagian batang dengan menggunakan pisau bersih. Hindari menyentuh jamur menggunakan tangan agar struktur jamur tidak rusak. Umumnya jamur bisa dipanen sekitar 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog.

Jamur yang tumbuh bisa dipanen sekitar 5-8 kali apabila perawatannya dilakukan dengan baik. Baglog yang memiliki bobot 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0.7 – 0.8 kg. Setelah panen, baglog bisa dibuang atau dijadikan sebagai bahan kompos.

Cara budidaya jamur tiram harus diperhatikan dengan baik agar bisa mendapatkan hasil sesuai keinginan. Panen dilakukan pada jamur yang sudah membesar dan mekar. Tepatnya ketika bagian ujungnya sudah terlihat meruncing.

Namun bagian tudungnya belum pecah dan masih berwarna putih bersih. Apabila masa panen lewat setengah hari saja, maka warnanya akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan bagian tudungnya akan pecah.

Jika seperti ini, jamur akan mudah layu dan tidak bertahan lama. Jarak antara panen pertama ke berikutnya sekitar 2-3 minggu.

Kesimpulan

Banyak sekali kreasi makanan yang bisa dibuat dari jamur tiram sehingga permintaan terhadap bahan makanan satu ini sering mengalami peningkatan. Mempelajari cara budidaya jamur tiram bisa menjadi sarana melakukan hobi sambil mendapatkan penghasilan tambahan.

Setiap langkah penting diperhatikan agar bisa membudidayakan jamur tiram dengan baik. Meskipun relatif mudah, namun pemula harus melakukan berbagai persiapan dengan matang sebelum memulai agar bisa mendapatkan hasil memuaskan.

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Tags

Agribisnis

Related Post

Leave a Comment