Perbedaan Vektor dan Bitmap, Contoh Aplikasi Pendukungnya

Perbedaan Vector & Bitmap

Vektor dan bitmap adalah format grafis yang sering digunakan oleh para desainer grafis. Tahukah kamu apa perbedaan vektor dan bitmap? Mana yang lebih unggul di antara kedua jenis grafis ini dan apakah penting untuk tahu perbedaannya?

Mempelajari vektor dan bitmap adalah keharusan dalam dunia desain grafis. Kalau kamu tertarik untuk menggeluti bidang ini, maka penting untuk memahami perbedaan keduanya. Jenis grafis vektor maupun bitmap sebenarnya punya kelebihannya sendiri!

Perbedaan Vektor dan Bitmap

Perbedaan Vector & Bitmap

Pecinta desain grafis pasti sudah sering mendengar tentang vektor dan bitmap. Kedua istilah ini merupakan jenis grafik yang ada dalam dunia desain. Namun, tahukah kamu apa perbedaan dari kedua jenis grafik ini?

Sebagai penggemar desain grafis, jangan sampai kamu belum bisa membedakan vektor dan bitmap. Penting untuk tahu perbedaannya karena nantinya akan mempengaruhi hasil karya kamu. Nah, beberapa aspek berikut dapat membantu untuk lebih paham tentang bedanya bitmap dengan vektor:

Baca Juga : Fotografi Adalah: Pahami Panduan Lengkap untuk Dunia Fotografi

1. Skalabilitas

Tahukah kamu kalau gambar vektor dapat diperbesar tanpa perlu khawatir soal kualitas dan kejernihannya? Vektor pada dasarnya diproduksi dengan memanfaatkan rumus matematika dan geometris. Gambar-gambar vektor didefinisikan dengan memperhitungkan rumus-rumus ini.

Sebagai desainer grafis kamu tidak perlu pusing soal perhitungan matematis karena komputer yang akan mengerjakannya. Cukup operasikan jenis grafik vektor saat menggunakan aplikasi desain, seperti Adobe Illustrator dan CorelDraw, lalu komputer yang akan membangun dasar matematis.

Bagaimana dengan bitmap? Apakah gambar bitmap juga dapat diperbesar tanpa khawatir soal perubahan kualitas? Sayangnya tidak, gambar bitmap yang terus diperbesar akan mengalami penurunan kualitas secara signifikan.

Kenapa gambar bitmap menurun kualitasnya saat diperbesar? Alasannya sederhana, gambar bitmap merupakan kumpulan dari titik-titik kecil dengan warna tertentu yang disebut piksel. Nah, setiap piksel ini punya warna dan posisi tetap sehingga kalau diperbesar akan mengubah posisi dan warna awalnya.

Secara sederhana dapat dilihat bahwa, gambar bitmap lebih baik dipakai dalam ukuran aslinya. Kalau kamu pengin meningkatkan ukuran suatu gambar, sebaiknya gunakan grafik vektor sejak awal.

2. Struktur

Vektor dibangun dari basis perhitungan geometris. Butuh rumus matematika tertentu untuk menghasilkan suatu gambar vektor. Rumus-rumus ini biasanya sudah terprogram dalam aplikasi desain yang beredar di pasaran, seperti CorelDraw.

Perbedaan vektor dan bitmap, yakni terletak pada struktur yang membangun gambar. Jika vektor dibangun oleh perhitungan geometris, maka bitmap dihasilkan dari susunan piksel. Titik-titik kecil dengan sentuhan warna tertentu akan bergabung dalam satu grid dan membentuk gambar bitmap.

Kamu bisa membayangkan sebuah foto digital di ponselmu sebagai contoh nyata grafik bitmap. Vektor di sisi lain, Contohnya seperti gambar logo perusahaan yang bisa disesuaikan dengan berbagai macam desain dan ukuran.

3. Ukuran dan Efisiensi Penyimpanan

Dapatkah kamu menebak jenis grafik mana yang ukuran filenya lebih besar, vektor atau bitmap? Jika kamu menebak bitmap, maka jawabanmu salah besar. Ukuran vektor biasanya justru lebih kecil dibandingkan bitmap, lho, kenapa bisa?

Ingat kembali struktur yang membentuk kedua grafik ini. Vektor dibentuk oleh perhitungan geometris, sedangkan bitmap terbentuk dari kumpulan piksel. Akibatnya, ukuran vektor menjadi lebih kecil karena filenya hanya menyimpan informasi tentang posisi dan bentuk, bukan piksel per piksel seperti bitmap.

Memangnya, apa hebatnya punya ukuran yang lebih kecil? Ukuran vektor yang lebih kecil memberikan lebih banyak keuntungan, misalnya efisiensi dalam hal transfer file dan penyimpanan. File dengan ukuran kecil akan lebih cepat di transfer ke berbagai perangkat dan juga hemat penyimpanan.

Saat kamu dihadapkan pada dua gambar yang sama dengan jenis grafik berbeda, antara vektor dan bitmap, bukankah lebih efisien untuk menyimpan gambar vektor? Vektor memberikan kualitas gambar yang konsisten sambil mempertahankan efisiensi pemakaian ruang penyimpanan.

4. Fleksibilitas Pengeditan

Perbedaan vektor dan bitmap lainnya, yaitu vektor akan lebih mudah diedit dibandingkan grafik bitmap, kenapa bisa? Struktur suatu gambar menentukan tingkat kesulitan dalam pengeditan.

Vektor yang dibangun oleh perhitungan matematis jelas akan lebih gampang diedit bagian per bagiannya. Kamu bisa mengedit elemen-elemen dalam gambar vektor tanpa mempengaruhi elemen lainnya. Grafik vektor memudahkan kamu untuk melakukan manipulasi pada suatu karya.

Bagaimana dengan bitmap? Bukannya gambar bitmap tidak dapat diedit, tetapi fleksibilitasnya lebih rendah dibandingkan vektor. Cukup sulit untuk mengedit elemen-elemen dalam grafik bitmap tanpa mempengaruhi elemen lainnya.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, piksel-piksel pada gambar bitmap tersusun dalam satu grid. Jadi, butuh keahlian khusus untuk mengedit suatu elemen di gambar bitmap tanpa memengaruhi elemen-elemen yang lain.

Mengubah satu piksel di gambar bitmap sifatnya sangat menantang. Jika kamu tidak cukup ahli, maka akan mempengaruhi area sekitarnya, lho. Bayangkan saat kamu hanya mau mengubah satu elemen saja dari keseluruhan gambar, bukankah akan terasa lebih rumit?

5. Kompleksitas

Apa bedanya vektor dengan bitmap? Selain aspek-aspek yang sudah dibahas sebelumnya, perbedaannya juga dapat dilihat dari segi kompleksitas grafik. Kalau kamu butuh gambar yang hasilnya lebih detail dan kompleks, maka bitmap adalah pilihan tepat.

Bitmap lebih bagus dalam menangkap gradasi warna dan detail halus dibandingkan vektor. Grafik bitmap ini cocok untuk foto-foto yang realistis dan rinci. Sayangnya, file bitmap beresolusi tinggi butuh penyimpanan yang relatif besar karena setiap piksel dalam gambar harus disimpan.

Contoh Penggunaan Vektor

Perbedaan Vector & Bitmap

Setelah tahu perbedaan vektor dan bitmap, ada baiknya kamu juga mempelajari contoh-contoh penggunaan vektor dalam dunia desain grafis. Kira-kira, grafik vektor ini digunakan untuk apa saja, ya? Berikut beberapa contoh pemanfaatannya:

1. Logo

Tahukah kamu kalau logo sering menggunakan format vektor? Kelebihan vektor yang kualitasnya tidak berubah dalam berbagai ukuran menjadikannya pilihan paling tepat untuk sebuah logo. Pasalnya, logo akan ditempatkan pada bermacam-macam media dan ukuran sehingga vektor akan sangat membantu.

Sebagai contoh, kamu punya perusahaan skincare dan ingin membuat logo sendiri untuk branding. Nah, logo ini nantinya bisa dipasang pada kemasan skincare, kartu nama, video promosi, dan masih banyak lagi. Penempatan logo yang bervariasi ini tidak akan sulit dilakukan bila menggunakan format vektor.

Prodi Desain Grafis

2. Desain Produk

Membuat desain produk akan lebih mudah juga kalau pakai vektor. Kamu bisa mendesain kemasan, materi iklan, brosur tanpa hambatan yang berarti. Tingkat presisi vektor pasalnya lebih konsisten sehingga bagus untuk digunakan pada desain produk.

Apakah tidak bisa menggunakan format bitmap saat mendesain produk? Bisa saja, tetapi kejernihan gambar bitmap cenderung berubah bila ukurannya mengalami perubahan juga. Ingat, salah satu perbedaan vektor dan bitmap terletak pada konsistensi kualitas filenya.

Baca Juga : Fotografi Adalah: Pahami Panduan Lengkap untuk Dunia Fotografi

3. Ilustrasi

Siapa yang suka ilustrasi? Kamu pasti sudah akrab dengan format vektor kalau bergelut dengan dunia ilustrasi. Saat ini bahkan ada, lho, gambar ilustrasi yang memang dibuat hanya menggunakan format vektor, seperti yang dapat kamu lihat pada sampul-sampul novel remaja populer di Indonesia.

Fleksibilitas format vektor juga memudahkan untuk kegiatan pengeditan. Jika ada kesalahan pada salah satu elemen dalam hasil ilustrasimu, kamu bisa mengeditnya tanpa kesulitan. Hal inilah yang menjadikan vektor sebagai pilihan populer di kalangan illustrator.

4. Membuat Website

Punya website sendiri untuk bisnismu? Bingung bagaimana cara membuat desainnya? Jangan ragu untuk belajar desain vektor agar website kamu tampak lebih bagus.

Kamu tidak perlu menyewa desainer khusus untuk website bila tahu caranya membuat desain vektor sendiri. Pembuatan ikon dan elemen grafis di dalam website biasanya dilakukan dalam format vektor, lho.

Contoh Penggunaan Bitmap

Perbedaan Vector & Bitmap

Vektor ternyata punya banyak manfaat dalam dunia desain, lantas bagaimana dengan bitmap? Bedanya bitpam dengan vektor bisa pula ditinjau dalam hal pemanfaatannya. Kalau kamu suka desain menggunakan vektor bitmap, berikut beberapa kegiatan yang dapat dicoba:

1. Fotografi Digital

Suka memotret berbagai macam objek? Pemanfaatan bitmap lebih direkomendasikan untuk fotografi digital, seperti foto lanskap dan produk. Pasalnya, bitmap mampu menangkap detail halus sehingga membuat hasil foto tampak lebih hidup.

2. Lukisan Digital

Vektor memang terkenal dengan fleksibilitasnya dalam hal membuat ilustrasi, tetapi kegiatan melukis secara digital akan lebih bagus bila menggunakan format bitmap, lho. Bitmap punya struktur yang halus dan dan warnanya detail sehingga hasil lukisan lebih realistis.

3. Majalah

Pernah membaca atau melihat suatu majalah dengan gambar-gambar yang estetis? Tahukah kamu kalau gambar dan ilustrasi dalam majalah biasanya menggunakan format bitmap?

Kemampuan bitmap dalam merepresentasikan gambar yang realistis sering kali membuatnya dijadikan pilihan utama oleh para seniman. Bitmap cocok dipakai untuk cetakan karya berkualitas tinggi, termasuk majalah dan poster seni.

Setelah paham perbedaan vektor dan bitmap dalam hal pemanfaatannya di bidang desain, sudah tahukah kamu harus belajar format grafik yang mana? Tentunya akan lebih baik bila mempelajari keduanya, tetapi kalau hanya ingin fokus pada salah satunya, maka sesuaikanlah dengan kebutuhanmu.

Software Desain Vektor

Perbedaan Vector & Bitmap

Tertarik untuk belajar desain vektor lebih dalam? Tidak ada yang lebih penting dibandingkan praktik langsung saat ingin mempelajari suatu keterampilan. Buat kamu yang ingin membuat karya vektor, coba gunakan beberapa aplikasi berikut ini

Baca Juga : Apa Itu Storyboard? Panduan Lengkap untuk Memahami Konsep

1. Affinity Designer

Affinity Designer punya fitur yang bervariasi untuk mendukung pembuatan vektor, lho. Aplikasi ini dapat dioperasikan dengan cepat dan lancar pada sistem operasi Windows. Manfaatnya dapat diaplikasikan pada banyak tugas desain, seperti pola keramik, tipografi, branding, dan website.

2. CorelDraw

CorelDraw tampaknya dikenal bahkan oleh orang awam sekalipun. Aplikasi ini sangat populer di Indonesia, biasanya menjadi pilihan yang mudah untuk pembelajar desain grafis. Tampilan antar muka sederhana dan punya tools yang lengkap.

MEC News

Salah satu tools yang paling fungsional di CorelDraw, yaitu LiveSketch. Fitur ini memudahkan kamu untuk memodifikasi gambar freehand menjadi gambar vektor secara akurat. Kamu juga dimungkinkan untuk membuat gambar-gambar tradisional yang tampak realistis.

3. Adobe Illustrator

Bersamaan dengan CorelDraw, Adobe Illustrator juga menjadi software pembuatan vektor yang canggih dan populer. Fiturnya kaya dan sangat menunjang kegiatan desain grafis. Sayangnya, aplikasi ini kurang bersahabat bagi para pemula.

Selain tiga aplikasi yang telah disebutkan sebelumnya, kamu juga bisa mencoba aplikasi-aplikasi lain, seperti Gravit Designer dan Inkscape. Setiap aplikasi punya keunggulan dan keterbatasannya sendiri, jadi pilihlah yang dirasa akan memudahkan dirimu.

Kesimpulan

Perbedaan Vector & Bitmap

Perbedaan vektor dan bitmap mencakup banyak aspek aspek, yaitu skalabilitas, kompleksitas gambar, struktur, ukuran, fleksibilitas pengeditan, dan efisiensi penyimpanan. Keduanya adalah keahlian yang penting bagi seorang desainer grafis, jadi pastikan untuk mempelajarinya!

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment