Teknik Budidaya Melon untuk Hasil yang Ekonomis Tinggi

Melon merupakan buah yang tanamannya tersebar ke seluruh dunia dan budidayanya berlangsung di area tropis dan subtropis. Budidaya melon cukup banyak dilakukan karena buahnya termasuk ke dalam buah tropis dan banyak dikonsumsi. Melon termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae.

Buah melon banyak dimanfaatkan sebagai buah dengan kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditanami di daerah yang memiliki iklim lebih dingin seperti Madiun, Bogor, dan Ponorogo. Bagaimana teknik budidaya sehingga menghasilkan buah berkualitas?

Teknik Budidaya Melon yang Praktis hingga Panen

Mengecek Syarat Tumbuh Tanaman Melon

Budidaya Melon

Penting sekali untuk mengecek apakah daerah yang akan menjadi tempat budidaya melon mendukung pertumbuhan tanaman melon atau tidak. Pasalnya, melon tidak akan bisa tumbuh dengan baik apabila daerah tersebut memiliki angin yang terlalu kencang.

Curah hujan juga menjadi pertimbangan untuk menanam tanaman melon. Kamu harus memilih daerah dengan curah hujan yang intensitasnya sedang. Hujan yang terjadi terus menerus akan menggagalkan budidaya karena buahnya akan menjadi busuk atau kurang manis.

Baca Juga : Budidaya Alpukat dan Cara Merawatnya dengan Mudah

Daerah budidaya juga memerlukan paparan sinar matahari yang banyak sepanjang hari. Daun tanaman melon memerlukan proses fotosintesis yang penuh sepanjang hari. Meski begitu, temperatur yang disarankan sebagai syarat tumbuh adalah 25-30 derajat Celcius.

Memeriksa Media Tanam dan Ketinggian

Budidaya Melon

Media tanam yang digunakan untuk tumbuhnya tanaman melon perlu diperhatikan. Tanaman ini hanya akan tumbuh apabila sifat tanahnya berpasir. Tanah yang liat akan menghambat pertumbuhan karena tanaman tidak boleh terkena genangan air sama sekali.

Jenis tanah yang menjadi tempat tumbuh harus memiliki pH di antara 5,8-7,2 saja. Apabila kurang atau lebih, maka budidaya tanaman ini bisa gagal karena perkembangan daunnya akan terhambat. Media tanam juga harus memiliki pengairan yang baik karena budidaya menghabiskan banyak air.

Sementara untuk ketinggian daerah untuk budidaya melon setidaknya adalah 300 meter. Daerah ini dinilai ideal karena lebih sejuk ketimbang daerah yang kurang dari ketinggian ini. Hingga di ketinggian 900 meter, maka kualitas panen melon akan jauh lebih baik.

Pembibitan Benih Melon

Budidaya Melon

Kamu perlu mendapatkan benih yang berkualitas melalui toko benih yang terpercaya. Benih juga sebaiknya memiliki tingkat vigor dan kemurnian yang berada di atas 80%. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan tanaman yang bisa tumbuh dengan baik.

Langkah pertama adalah dengan merendam benih terlebih dahulu dan jenis larutannya adalah furadan. Benih yang mengapung bisa dipastikan memiliki kualitas yang buruk sehingga kamu bisa langsung membuangnya. Sementara yang mengendap di dasar akan ditanam nantinya.

Penyemaian Benih Melon

Budidaya Melon

Penyemaian benih sangat penting dilakukan dengan menggunakan campuran tanah dan abu sekam dengan perbandingan 1:2. Setelah itu, benih harus diletakkan dengan tegak dan tidak boleh rebah untuk merangsang perkecambahan yang lebih cepat. Media persemaian tidak perlu tempat khusus.

Bagaimana dengan campuran untuk media semai? Sebaiknya kamu mencampurkan perbandingannya dengan 1:1:1 antara pasir, tanah, dan kompos. Hal ini akan merangsang pertumbuhan tanaman yang lebih cepat. Kamu juga bisa menambahkan NPK secara langsung.

Pemeliharaan Bibit hingga Benih

Budidaya Melon

Penting sekali untuk melakukan pemeliharaan bibit hingga benih karena ini masuk ke fase yang kritis. Pemeliharaan mencakup pengairan, penjarangan, dan pemupukan. Fase ini biasanya dimulai setelah bibit ditanam dan mulai berkecambah.

  • Penyiraman bibit

Pada teknik yang ini, kamu membutuhkan waktu di pagi hari untuk bisa menyiram bibit melon. Ada baiknya jika kamu menyemprot dengan tangki mini dengan droplet yang tidak terlalu besar. Semprotan yang terlalu kuat malah akan mengikis tanah dan mematikan bibit melon.

Apabila cuaca sangat terik di musim kemarau, maka penyiraman harus dilakukan sebanyak dua kali selama budidaya melon. Kamu harus menyiram sekali lagi di sore hari ke bagian tanah atau sekitar akar bibitnya. Hindari penyiraman saat siang karena malah menghambat penyerapan zat.

  • Penjarangan

Proses ini adalah memilih benih yang sekiranya akan berhasil menjadi bibit tanaman melon. Bagi benih yang tidak berhasil berkecambah, maka penjarangan harus dilakukan dengan menyingkirkan benih tersebut. Benih yang tumbuh seragam perlu dikumpulkan menjadi satu.

  • Pemupukan

Pemupukan pada fase vegetatif sangat penting karena fase ini membutuhkan kadar nitrogen yang sangat tinggi. Bisaya, pemupukan dilakukan pada saat 7-9 HSS yang menggunakan larutan pupuk. Konsentrasinya pun harus berada di antara 1,0-1,5 gram/liter untuk pupuk jenis kimia.

Baca Juga : Cara Budidaya Jangkrik dan Tips Pengelolaannya hingga Panen

Memindahkan Bibit ke Lapangan

Apabila kamu sudah melihat bibit melon berhasil tumbuh dengan baik, maka saatnya dipindahkan ke media tanam budidaya melon yang utama. Pertumbuhan bibit yang baik ditandai dengan adanya 4-5 helai daun melon di saat usianya mencapai 12 hari. Kamu harus memindahkan ke bedengan.

Membentuk Bedengan Budidaya Melon

Bedengan untuk budidaya melon memiliki sedikit perbedaan dengan tanaman jenis hortikultura lainnya. Pasalnya, bedengan harus memiliki tekstur yang kering. Sehingga, pembajakannya harus dilakukan dengan cara dibalik sebelum tanam bibit dilakukan.

Ukuran untuk bedengan budidaya melon adalah panjang maksimum 15 meter, tinggi bedengan maksimal 50 cm, lebar bedengan maksimum 110 cm, dan lebar parit maksimal adalah 65 cm. Selama 7 hari, bedengan perlu dibiarkan agar unsur beracun menghilang terlebih dahulu.

Pengapuran Tanah untuk Bedengan Melon

Pengapuran tanah dilakukan untuk menambah zat kalsium yang baik untuk tanaman melon. Ada beberapa jenis kapur yang bisa digunakan, seperti kaptan dan dolomit. Konsentrasi pemberian kapur akan tergantung dari ukuran pH tanah pada media tanam, mulai dari 0.75-10.2 ton/ha.

MEC News

Memasang Mulsa pada Bedengan

Meski tak semua perkebunan pada budidaya melon akan menggunakan mulsa, namun mulsa memiliki peran yang cukup penting untuk menjaga kelembaban tanah. Kamu bisa memasang mulsa apabila penanaman tanaman melon dilakukan pada musim kemarau.

Pada masing-masing ujung bedengan, pasang sasak untuk bisa menarik mulsa. Kamu bisa memilih mulsa perak atau hitam yang fungsinya berbeda. Mulsa perak akan mengurangi serangan penyakit pada tanaman melon. Sementara mulsa hitam akan mencegah tumbuhnya gulma di bedengan.

Teknik Penanaman Tanaman Melon

Penanaman tanaman melon sebaiknya menggunakan metode monokultur dan tidak tumpang sari dengan tanaman lain agar tidak rebutan nutrisi pupuk. Tanah yang telah ditugal hingga menembus mulsa sebaiknya dibuat dua baris di setiap bedengan dan membentuk pola zig-zag segitiga.

Pada saat memindahkan bibit tanaman melon pun kamu harus melakukannya dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman melon.Selain itu, kondisi mulsa juga tidak boleh terbakar oleh tugal karena akan membuat bibit melon menjadi layu. Lalu, kubur hingga akar leher dengan tutupan tipis.

Penjarangan Bedengan

sebuah teknik untuk melihat tanaman melon mana yang memiliki pertumbuhan optimal dan mana yang perlu disulam. Penjarangan dilakukan sekitar dua minggu setelah bibit melon ditanam pada bedengan. Kemudian, ganti dengan bibit yang baru dan baik.

Lama penyulaman tanaman melon memiliki toleransi hingga 5 hari. Setelah itu, apabila kamu menemukan tanaman lain yang tumbuh dengan tidak normal, maka kamu hanya perlu membuangnya saja. Sambil penjarangan, kamu juga harus memastikan kelembaban tanah bedengan.

Pemupukan Tanaman Melon

hal yang wajib dilakukan selama budidaya melon dan pertama dilakukan saat masuk usia ke-20 hari. Pemupukan yang kedua dilakukan saat usia ke-40 hari dan yang terakhir adalah saat masuk usia ke-60 hari. Bagaimana dosis yang tepat untuk pemupukan?

  • Pupuk urea diberikan dengan dosis 330 kg – 220 kg – 440 kg.
  • Pupuk TSP diberikan dengan dosis 220 kg – 550 kg – 0 kg.
  • Pupuk KCl diberikan dengan dosis 440 kg – 16 kg – 0 kg.

Pupuk urea selalu diberikan pada fase pemupukan pertama, kedua, dan ketiga. Sementara TSP dan KCl hanya diberikan pada fase pertama dan kedua saja. Kamu juga bisa menambahkan pupuk kompos atau kandang yang telah matang.

Pengairan Budidaya Melon

Pengairan tanaman melon perlu dilakukan hampir setiap hari di musim kemarau sebanyak dua kali sehari, saat pagi dan sore hari. Sementara di musim hujan, kamu hanya perlu memastikan tidak ada genangan air di sekitar bedengan karena akan membusukkan tanaman melon.

Teknik pengairan budidaya melon harus dilakukan dengan menyiram bagian akarnya saja. Kamu tidak boleh mengairi bagian daun dan buahnya karena akan membuat buah menjadi busuk. Percikan air yang terkena daun juga malah akan mengundang penyakit seperti jamur.

Baca Juga : Budidaya Cabe Rawit dari Persiapan hingga Panen

Pemberian Pestisida

Pestisida yang umumnya digunakan adalah bakterisida dan fungisida karena tanaman melon sangat sensitif dengan bakteri dan jamur. Konsentrasinya sekitar 1-2 ml per liter dan diberikan pada saat memasuki masa tanam ke-20 hari.

Memasang Ajir

Ajir yang terbuat dari bambu sangat membantu tanaman melon untuk tumbuh merambat ke ajir. Bahan utama ajir adalah bambu atau kayu. Tinggi ajir bisa mencapai 1,5 meter dan dipasang dengan cara menyilang. Kemudian, sulur tanaman melon diikatkan dengan tali rafia.

Memangkas Daun Tanaman Melon

Pemangkasan daun tanaman melon dilakukan untuk mencegah terlalu banyak daun yang menghambat munculnya buah melon. Pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan memilih cabang daun yang sekiranya akan menutupi helai daun utama saja.

Proses Panen

Tanaman melon akan mulai masuk masa panen saat di hari ke-80 yang ditandai dengan ukuran buah melon yang normal. Bagian serat kulit melon terasa kasar saat diraba. Warna melon yang sudah matang adalah hijau kekuningan. Sebaiknya panen dilakukan di saat pagi hari.

Saat memotong buah melon dari tangkainya, sebaiknya kamu ikut menyisakan tangkai sepanjang 2,0 cm terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar masa simpannya menjadi lebih lama. Secara umum, tangkai sisa akan membentuk huruf T. Buah yang belum kekuningan dibiarkan hingga 3 hari lagi.

Pasca Panen

Teknik budidaya melon yang terakhir adalah pasca panen. Melon yang dipanen harus melalui proses yang hati-hati agar tidak merusak kualitasnya. Melon disortir sesuai ukuran, warna, dan bentuk fisiknya. Sortasi juga perlu memperhatikan permintaan pasar.

Buah melon yang sudah dikumpulkan tidak boleh ditumpuk. Lapisan jerami kering pada melon akan membantu untuk menjaga melon tetap kering dan terhindar dari pembusukan dini.

Kesimpulan

Berhubung tanamannya itu sendiri cukup sensitif terhadap hama, budidaya melon tidak bisa dibiarkan begitu saja hingga panen. Selama proses budidayanya, kamu harus selalu mengawasi kebun melon. Pencatatan aktivitas selama budidaya juga perlu dilakukan untuk mengecek anomali.

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Tags

Agribisnis

Related Post

Leave a Comment