Cara Budidaya Maggot Rumahan Skala Kecil yang Efektif

Budidaya Maggot

Budidaya Maggot tidak hanya efektif dalam membantu mengurai sisa sampah makanan saja, namun juga memiliki nilai ekonomi. Maggot dinilai mampu menjadi solusi terbaik untuk mengurai sampah organik, terutama sisa makanan rumah tangga.

Sisa sampah yang dimakan maggot tidak hilang begitu saja. Kotoran yang dihasilkan maggot dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang bagus. Selain itu, maggot juga bisa dijadikan sebagai pakan berbagai hewan ternak karena memiliki kandungan nutrisi yang baik.

Beberapa Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Mulai Budidaya Maggot

Budidaya Maggot

Maggot BSF merupakan larva dari jenis lalat besar yang memiliki tubuh berwarna hitam sehingga terlihat mirip dengan tawon. Fase metamorfosisnya dimulai dari telur, larva, pre pupa, pupa, dan lalat dewasa. Prosesnya membutuhkan waktu sekitar 38-41 hari.

Berbeda dengan lalat biasanya, maggot BSF mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi manusia. Cara efektif membudidayakan maggot skala kecil bisa dilakukan dirumah.

Baca Juga : Optimasi SEO WordPress, Naikkan Ranking Website Jadi No.1

Berbagai barang yang ada di rumah bisa dimanfaatkan untuk membuat perlengkapan budidaya sehingga tidak sulit ditemukan. Namun sebelum melakukan kegiatan budidaya, pastikan untuk memahami beberapa hal penting berikut ini terlebih dahulu agar bisa mendapatkan hasil panen berkualitas.

1. Menyiapkan Wadah yang Sesuai

Budidaya Maggot

Wadah menjadi aspek utama yang perlu dipersiapkan dengan baik karena akan menjadi media tempat hidup maggot. Saat di fase larva, pemberian makanan harus dilakukan dengan sering. Selain tempat tinggal maggot, siapkan juga tempat khusus untuk lalat BSF.

Sehingga terdapat dua wadah yang nantinya akan digunakan dalam siklus budidaya. Nantinya wadah/kandang lalat dapat digunakan sebagai tempat bagi maggot untuk bertelur dan siap menjadi larva kembali.

Berbeda halnya ketika kamu hanya ingin memanfaatkan maggot sebagai pengurai sampah saja. Maka hanya perlu menyiapkan satu wadah khusus untuk larva saja.

Wadah yang digunakan sebagai tempat menyimpan maggot tidak boleh tertutup, karena sirkulasi udara yang bagus dibutuhkan untuk bertahan hidup.

2. Memahami Fase Hidup Maggot

Budidaya Maggot

Saat membudidaya larva BSF, memahami siklus hidupnya merupakan hal penting. Fase hidup hewan ini sekitar 40 hari. Ada dua fase dalam hidup maggot, fase larva dan fase serangga. Fase hidup lalat BSF secara keseluruhan dari telur hingga jadi lalat normalnya 44 hari.

Namun untuk maggotnya saja, 2-3 minggu saja sudah bisa dipanen. Saat fase larva, kebutuhan akan makanan lebih tinggi sehingga harus sering diberi makan. Bahkan maggot dapat mengkonsumsi makanan yang banyaknya lebih dari 3-5x bobot tubuhnya per hari.

Namun menariknya, setelah jadi lalat justru tidak mengkonsumsi apapun. Lalat jantan yang sudah kawin akan mati.

Sedangkan lalat betina akan mati pasca bertelur. Fase lalat terjadi 7-9 hari. lalat betina dewasa bisa menghasilkan telur sekitar 500 butir dengan lamanya waktu telur menetas sekitar 4-5 hari.

3. Perhatikan Kondisi Maggot Ketika Musim Hujan

Budidaya Maggot

Ketika musim hujan lalat BSF perlu mendapatkan perhatian khusus. Pada fase lalat, maggot akan bertelur dan membutuhkan sinar matahari dalam prosesnya.

Namun pada musim hujan, intensitas sinar matahari cenderung rendah sehingga lalat jarak kawin yang menyebabkan jumlah telur menjadi sedikit. Jika dibandingkan saat musim panas, jumlah telur tentu akan lebih banyak saat mendapatkan sinar matahari yang cukup.

4. Cara Pemberian Makan

Budidaya Maggot

Pakan maggot sangat mudah untuk didapatkan yaitu limbah organik rumah tangga seperti sisa pengolahan makanan, buah-buahan, sayuran, dan lainnya. Untuk itu maggot bisa jadi solusi dalam pengolahan limbah organik agar tidak menumpuk.

Hal penting lainnya dalam cara budidaya maggot yaitu memahami cara pemberian makan dengan tepat. Hal tersebut sangat penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi pola perkembangan maggot. Simpan makanan maggot dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

Bisa ditambah sedikit demi sedikit apabila sudah habis. Maggot tidak akan naik ke atas makanan seperti hewan lainnya, melainkan akan tetap di bawah makanannya. Alasannya adalah karena maggot tidak menyukai cahaya sinar matahari.

Untuk itu jika makanan maggot disimpan dengan jumlah yang menumpuk dan terlalu banyak sedangkan maggot berada di bawah lama kelamaan justru akan mati karena kekurangan oksigen.

Apakah Budidaya Maggot Menguntungkan?

Budidaya Maggot

Maggot bisa mengubah material organik menjadi biomassa sehingga mampu memberikan banyak keuntungan bagi manusia. Larva yang dihasilkan bukanlah media penularan penyakit, namun justru larva yang berkualitas dengan kandungan protein tinggi sehingga cocok dijadikan sebagai pakan alami.

Saat ini pakan alami memiliki peluang tinggi karena dijadikan sebagai penyeimbang kebutuhan protein untuk beberapa komoditas. Hal inilah yang membuat permintaan akan maggot terus meningkat dan bisa dijadikan sebagai peluang usaha. Apalagi belakangan tren maggot terus mengalami perkembangan.

Baca Juga : Apa itu CTA? Pengertian, Jenis dan Contohnya [LENGKAP]

Potensi keuntungan dari membudidayakan maggot berskala besar yang dilakukan oleh para peternak memang lebih tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk skala kecil rumahan mendapatkan keuntungan. Caranya adalah dengan melakukan budidaya secara baik.

Nantinya hasil panen bisa dijual sebagai umpan pancing atau pangan ternak. Agar kegiatan budidaya semakin menguntungkan, kamu perlu bergabung dengan komunitas untuk dapat mendapatkan informasi dan pengalaman dari peternak lainnya.

Tahapan Budidaya Maggot BSF bagi Pemula

Budidaya Maggot

Tidak hanya dijadikan sebagai pakan alami, maggot juga mempunyai kualitas bagus dalam menguraikan sampah sehingga multifungsi. Mangot sering dibutuhkan sebagai pakan usaha peternakan dan perikanan.

Kandungan protein pada maggot sangat tinggi dan memiliki peran penting dalam pembentukan jaringan tubuh. Selain itu juga dapat membantu proses metabolisme vital tubuh ikan/ ternak seperti pembentukan antibodi, hormon dan enzim.

Untuk itu hasil panen maggot bisa dijual ke peternak sebagai pakan. Tingginya kebutuhan akan maggot membuat kegiatan budidaya semakin diminati masyarakat karena mampu memberikan penghasilan.

Namun perlu dipahami bahwa melakukan budidaya akan memiliki tantangan tersendiri apalagi bagi pemula. Agar bisa secara efektif melakukan budidaya maggot, simak tahapannya di bawah ini.

1. Siapkan Kandang Maggot

Fungsi utama kandang adalah sebagai tempat lalat BSF memproduksi telur sebagai bibit dari maggot BSF. Buatlah kandang berbentuk rumah-rumah kecil dengan ukuran 2,5 x 4 x 3 meter. Kandang dengan ukuran tersebut sudah mampu menampung banyak larva.

Gunakan bahan kayu sebagai kerangka untuk pembuatan kandang maggot. Bagian dindingnya bisa dibuat menggunakan jaring-jaring lembut (waring). Sedangkan bagian atap menggunakan plastik UV. Nantinya kandang maggot akan diisi dengan rak pre pupa dan media bertelur.

Pastikan untuk menjaga suhu kandang maksimal 36 derajat Celcius. Buatlah kandang di lokasi yang tidak terkena hujan, tidak terkena matahari secara langsung, namun memiliki sirkulasi udara yang lancar.

2. Siapkan Media Penetasan

Media penetasan berperan sebagai tempat maggot menetaskan telur. Gunakan boks-boks kecil atau bisa juga dibuat dari tripleks, kemudian diisi dengan media ternak maggot. Rak media penetasan dapat disusun dalam 3 tingkat agar lebih menghemat tempat.

Disarankan untuk membuat rak media penetasan menggunakan bahan kayu. Setelah telur menetas, pindahkan larva ke biopond sebagai media perkembangbiakan selanjutnya. Pisahkan antara media penetasan dan perkembangbiakan selanjutnya di dalam kandang.

Pemisahan merupakan langkah yang penting dilakukan, karena jika menyatu maka telur akan mudah pecah karena tertekan oleh larva.

MEC News

3. Buatlah Media Ternak Maggot

Media ternak maggot bisa didapatkan dengan mudah, kamu dapat menggunakan bekatul kering atau limbah rumah tangga yang tidak busuk, diantaranya seperti sayuran atau buah. Jangan menggunakan media busuk dan mengandung bahan berbahaya.

Bekatul bagus digunakan sebagai media ternak karena memiliki tekstur yang kering dan mudah didapatkan.

Kombinasikan bekatul dengan limbah sayur dan buah dengan persentase yang sesuai. Untuk sayuran yang banyak mengandung air, persentase bekatul harus lebih banyak.

4. Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum mulai proses budidaya maggot, terdapat beberapa bahan yang perlu disiapkan, diantaranya sebagai berikut.

  • Air secukupnya
  • Royco
  • Ember
  • Gula pasir
  • Dedak
  • Kantong plastik
  • EM4 atau Yakult

5. Tahap Pengembangbiakan Maggot BSF

Setelah mempersiapkan semua bahan untuk mulai proses pengembangbiakan maggot, langkah selanjutnya adalah melakukan tahapan berikut ini.

  • Siapkan air sekitar 1 liter serta gula pasir sebanyak 5 sdm.
  • Masukkan air ke dalam ember, diikuti dengan gula.
  • Campurkan dedak sebanyak 5 kg ke dalam ember.
  • Lanjutkan dengan menambahkan penyedap rasa.
  • Tuangkan Yakult atau EM4 ke ember. Bisa dipilih salah satu saja. Takaran EM4 sebanyak 1 tutup botol sedangkan Yakult berikan sekitar 1 botol.
  • Aduk semua bahan yang telah dimasukkan ke ember hingga tercampur rata.
  • Ambil kantong plastik dengan ukuran 5 kg atau 8 kg.
  • Masukkan dedak yang telah tercampur dengan bahan lainnya ke dalam kantong plastik.
  • Jangan diisi terlalu penuh, berikan sedikit udara di plastik.
  • Ikat kantong plastik dengan rapat.
  • Letakkan kantong plastik yang berisi dedak di area yang sejuk. Simpan selama kurang lebih 5-6 hari.
  • Baunya amis sehingga bisa mengundang kucing, untuk itu letakkan kawat di area sekeliling kantong agar terhindar dari binatang pengganggu.
  • Nantinya dedak akan berubah bentuk menjadi cairan terfermentasi.
  • Setelah selesai waktu simpannya, tuang cairan tersebut ke ember dan tutup dengan plastik, daun pisang, atau kertas minyak.
  • Simpan ember di kandang dekat dengan media penetasan telur.
  • Dalam 2-3 hari, lalat BSF akan mulai berdatangan dan bertelur.

6. Panen Maggot BSF

Ketika telur sudah menetas, tunggu sekitar 1 minggu hingga larva sudah terbentuk dengan baik. Waktu yang baik untuk mulai memanen maggot BSF adalah sekitar 2-3 minggu setelah terus menetas.

Agar lalat BSF bisa terus berdatangan dan bisnis bisa berjalan dengan lancar, taburkan dedak fermentasi di sekitar area media penetasan telur atau ember seminggu sekali. Langkah ini perlu dilakukan secara rutin agar perkembangbiakan bisa dilakukan secara terus menerus.

Maggot untuk pakan ikan bisa dipanen ketika berumur 35 hari. Namun, kamu juga bisa memanen maggot sesuai dengan kebutuhan. Selain dijual basah, maggot kering juga tidak kalah populer dan bisa dijual dengan jangkauan area yang lebih luas.

Cara membuat maggot kering cukup mudah yaitu melalui proses pengovenan. Setelah proses pengeringan selesai, maggot dapat dikemas dan dipasarkan.

Baca Juga : 7+ Jurus Sakral Optimasi SEO Off Page Paling Ampuh

Kesimpulan

Budidaya maggot dapat memberikan banyak keuntungan, selain bisa dimanfaatkan sebagai media pengurai sampah. Keuntungan lain seperti penghasilan tambahan juga bisa didapatkan apabila hasil panen maggot di jual ke peternak sebagai pakan alami.

Meskipun relatif mudah, namun seiring waktu terdapat beberapa hal yang harus terus dipelajari agar bisa meningkatkan produktivitasnya. Awalnya berskala kecil, bisa menjadi besar apabila proses budidaya dilakukan secara efektif sehingga bisa mendapatkan hasil panen yang banyak.

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Tags

Agribisnis

Related Post

Leave a Comment