Dulu Pemalu & Serba Terbatas, Kini Omzet Puluhan Juta per Bulan

Mec News

Surabaya – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang sering kali menuntut kita untuk menyerah pada keterbatasan, ada sebuah kisah inspiratif dari seorang alumni MEC bernama David Maulana Suwasgita. Lahir di Probolinggo dan dibesarkan dalam keluarga sederhana, hidup David dipenuhi tantangan sejak usia dini ketika ayahnya meninggal dunia, meninggalkan beban ekonomi yang berat bagi keluarganya.

Namun, alih-alih larut dalam kesulitan, David justru menemukan pijakan baru melalui Mandiri Entrepreneur Center (MEC), sebuah program pelatihan wirausaha yang tak hanya mengasah kemampuan bisnis, tetapi juga membentuk karakter dan mental tangguh.  Dari seorang pemuda pemalu yang ragu dengan masa depan, kini ia berhasil menjadi pengusaha sukses dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Bagaimana perjalanan David mengubah mimpi-mimpinya menjadi kenyataan? Kisah ini adalah bukti nyata bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh latar belakang, melainkan oleh keberanian untuk terus maju, belajar, dan berinovasi.

Biodata David

David Maulana Suwasgita, Begitu nama lengkapnya. Dia adalah alumni LKP Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Angkatan 16, yang berhasil mengubah keterbatasan menjadi pijakan meraih mimpi. Lahir di Probolinggo pada 28 Mei 2002, David, nama panggilannya, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Hidup David berubah drastis ketika sang ayah meninggal saat ia duduk di bangku sekolah dasar. Kondisi ekonomi keluarga pun merosot tajam. Pendidikan David akhirnya ditanggung oleh sang paman karena ibunya tidak mampu membiayai sekolah.

Mec News

“Awalnya saya ingin kuliah setelah lulus SMA, tapi terhalang biaya,” kenangnya. “Lalu saudara saya, Doni – alumni MEC – mengenalkan saya pada program wirausaha ini. Dari situlah saya tertarik.”

Sebelum bergabung dengan MEC, David sempat bekerja di pengisian ulang gas (SPBE) di Leces, Probolinggo. Namun, keinginan kuat untuk menjadi pengusaha mendorongnya mengambil program pelatihan MEC selama satu tahun.

Perubahan Diri yang Nyata

Di MEC, David mengambil jurusan Teknologi Informasi. Di dalamnya, materi tentang dasar-dasar Komputer dan Jaringan diajarkan. Ditambah materi digital marketing. Selama menempuh pendidikan di MEC, David tidak hanya belajar teori bisnis, tetapi juga mendapatkan pembekalan karakter. “Dulu saya pemalu, takut menyapa orang baru, bahkan sering lalai soal ibadah. Di MEC saya belajar komunikasi, entrepreneur, dan keagamaan sekaligus,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi peran mentor yang disebutnya profesional dan supportif. “Kami belajar bersama teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia. Suasananya positif, penuh diskusi, dan membangun,” katanya.

Karier & Usaha yang Berkembang

Setelah lulus, David sempat magang di Kantor Cabang Yatim Mandiri Probolinggo sebagai admin, lalu dipindahkan ke Madiun sebagai admin. Setelah itu, David dipindah lagi ke Ponorogo sebagai Staf Program. Belum genap 2 tahun, David dimutasi lagi menjadi staf program YM Jombang. Hingga akhirnya, ia diangkat menjadi SPV Program RO 2 Yatim Mandiri, sebuah capaian yang bisa jadi belum ia bayangkan.

Tak hanya itu, David juga sukses merintis usaha. Ia menjadi distributor rak minimarket secara online dan mengembangkan peternakan ayam petelur di Ponorogo. Kini David memiliki lebih dari 1.000 ekor ayam. Omzet usahanya sudah puluhan juta per bulan. Pencapaian yang luar biasa di usia yang masih sangat muda.

Mec News

Pesan untuk MEC

David mengungkapkan rasa syukurnya terhadap pembinaan di MEC. “MEC telah membekali saya bukan hanya ilmu bisnis, tapi juga keberanian mengambil risiko. Dari pemalu menjadi percaya diri. Dari hanya bermimpi menjadi seorang pengusaha, kini saya benar-benar menjalaninya.”

Ia pun berpesan agar MEC terus berinovasi menghadapi tantangan ke depan. “Program-program MEC sangat membantu anak-anak muda seperti saya. Jangan berhenti berinovasi, karena semakin banyak instansi akan meniru konsep ini,” pungkasnya.

Kisah David ini mengajarkan kita bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran, adaptasi, dan ketekunan. David telah membuktikan bahwa ilmu dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh MEC mampu menjadi fondasi kokoh dalam membangun karier dan usaha yang sukses.

Bagi anak-anak muda yang ingin meraih mimpi besar namun terbentur keterbatasan, kisah ini adalah pengingat bahwa dengan semangat pantang menyerah dan langkah-langkah kecil yang konsisten, segala sesuatu bisa dicapai. Semoga kisah David dapat memotivasi lebih banyak calon pemimpin masa depan untuk bergabung bersama MEC dan menorehkan jejak sukses mereka sendiri.

Bagikan:

Tags

Related Post