Menjalin tali silaturahim merupakan sikap yang baik. Di luar hal tersebut terutama dalam dunia bisnis, silaturrahim atau membangun relasi yang bagus untuk mencapai visi bersama juga menjadi strategi yang bagus ke depannya.
Dalam agenda sosisalisasi MEC di Kota Bekasi, tim MEC Jakarta berkesempatan untuk bersilaturahim ke salah satu lulusan MEC yang sekarang menetap di Kota Bekasi dan membangun lembaga pendidikan sendiri untuk bisa mensyiarkan ilmu yang telah dipelajari
Ustadz Ade selaku Kepala program MEC Jakarta, dan ditemani Lead Program Yatim Mandiri Cabang Bekasi mendatangi kediaman Ustadz Nurito. alumni angkatan ke-2, asal Madura.
Mengawali perantauan untuk menempuh pendidikan di MEC, berangkat dari Madura ke Surabaya hanya dengan berbekal pakaian seadanya dan izin dari Ibu, Ustadz Nuritno bertekad untuk bisa menambah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan juga mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di Pesantren.
Selama satu tahun belajar di MEC, Ust. Nurito mendapat relasi dari berbagai daerah. Ustadz Nurito melanjutkan perantauan sebagai staff di Yatim Mandiri Bekasi. Beliau mulai belajar dalam mengelola sebuah lembaga dan juga menjalin hubungan dengan donatur.
Setelah selesai menjadi staff Yatim Mandiri Bekasi, Ustadz Nurito memutuskan untuk memulai membuka usahanya sendiri dari berdagang. Selain berdagang, Ustadz Nurito juga aktif di masyarakat dengan membuka TPQ untuk anak-anak.
Dimulai dari TPQ sederhana, kini sudah lebih dari 300 santri yang mengaji di tempat beliau dari usia SD hingga SMA dan juga 16 tenaga pengajar. Semangat mensyiarkan ilmu tidak cukup disitu saja, beliau ditemani istri mulai membangun DTA, TK dan tempat Pengajian Syafa’atul Qur’an.
Dengan mengingat masa perjuangan membangun lembaga pendidikan dan Al-Qur’an. Ustadz Nurito juga tidak lupa memuliakan anak-anak yatim dan dhuafa dengan memberikan fasilitas pendidikan untuk mereka. Dan tahun ini berencana akan membuka SDIT.
Leave a Comment