Ketika mengembangkan sebuah aplikasi atau website, kamu perlu melewati proses perancangan UI dan UX. Kedua hal ini memegang peran penting dalam membuat pengguna internet betah dalam mengunjungi website atau aplikasi kamu. Apa sebenarnya UI UX design itu?
Selama ini, banyak orang yang menggunakan istilah UI dan UX secara tumpang tindih. Agar tidak keliru, kamu perlu memahami pengertian dan perbedaan keduanya. Kamu yang ingin jadi UI/UX designer juga harus memahami skill apa saja yang perlu dikembangkan dalam menjalani pekerjaan ini.
Baca Juga : Domain Adalah: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya Cek Disini
Apa itu Desain UI/UX?
Kepanjangan UI/UX adalah User Interface dan User Experience. Keduanya terdengar mirip, tapi memiliki pengertian yang berbeda.
1. Pengertian UI
User interface design merupakan tampilan visual sebuah produk digital, misalnya website dan aplikasi. UI design umumnya merujuk pada layout layar, elemen interaktif atau tombol, warna, font, serta elemen grafis lainnya.
Perancangan UI produk bertujuan untuk menciptakan tampilan antarmuka yang menarik dan estetis. Selain itu, perancangan UI juga ditujukan agar produk mudah digunakan. Produk dikatakan memiliki UI yang baik jika desain antarmukanya menarik secara visual dan navigasinya intuitif.
2. Pengertian UX
UX design adalah proses menciptakan produk digital yang sedemikian rupa agar pengguna merasa nyaman dalam menggunakannya. UX mengacu pada seluruh interaksi yang dilakukan oleh pengguna dengan suatu produk digital, termasuk perasaan mereka tentang interaksi ini.
Kualitas UX design dapat dipengaruhi oleh UI. Akan tetapi, UX juga dipengaruhi oleh kecepatan loading halaman website atau aplikasi serta faktor-faktor lainnya.
Sebagai contoh, sebuah app e-commerce memiliki UI design yang menarik dan navigasi yang intuitif. Sayangnya, app ini membutuhkan waktu lama untuk loading halaman produk. Selain itu, pengguna harus mengklik banyak halaman untuk checkout.
Oleh karena itu, app e-commerce ini memiliki UX yang buruk. UI app tersebut telah membantu pengguna mudah mengoperasikan app, tapi pengalaman yang diperoleh tidaklah menyenangkan karena perlu waktu lama untuk loading halaman dan proses yang ribet untuk checkout.
Oleh karena itu, UX designer harus benar-benar mempertimbangkan preferensi keinginan pengguna dalam mengoperasikan produk digital. Akibatnya, banyak designer melakukan research guna mengetahui keinginan pengguna internet.
Perbedaan UI UX
Dari penjelasan pengertian di atas, kamu pasti sudah bisa membedakan UI dengan UX. Perbedaan antara kedua jenis desain produk ini terletak pada banyak faktor.
1. Tujuan Desain
Salah satu perbedaan mendasar antara UI dan UX ada pada tujuan mendesain. UI ditujukan untuk memperindah tampilan aplikasi atau website. Jenis desain ini juga bertujuan untuk memberi kesan pertama yang baik kepada pengguna.
UX ditujukan untuk membuat pengguna merasa senang dan nyaman saat mengoperasikan aplikasi atau website. Jenis desain ini sangat berpengaruh pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk. Jika pengguna tidak nyaman, mereka pasti tidak mau lagi memakainya.
2. Proses Desain
Perbedaan lain dari ui ux adalah prosesnya. Dalam prosesnya, UI designer akan melakukan riset desain yang terfokus untuk memperindah tampilan antarmuka produk. Namun, proses UX design memerlukan riset pengguna.
Dengan demikian, hasil proses desain nantinya akan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan targeted user. Selain itu, proses UX design juga membutuhkan lebih banyak tahap dan peran dari banyak pihak.
Sebelum produk benar-benar diluncurkan, designer akan membuat sketsa desain dengan wireframe dan prototype. Jika prototype ini disukai oleh subjek penelitian, maka UX pada prototype inilah yang akan diterapkan pada produk.
3. Komponen Desain
Komponen UI UX design juga tidak sama. Pada UI, kamu akan menjumpai komponen desain berupa gambar, warna, elemen interaksi, tipografi, dll. Sementara itu, komponen UX contohnya adalah fitur, navigasi, dan struktur desain.
Komponen UX nantinya juga akan berpengaruh pada hal lain pula. Beberapa contohnya adalah cara designer membangun konten, branding, serta copywriting sesuai targeted user.
4. Tools untuk Mendesain
Designer akan menggunakan tools yang berbeda untuk mendesain UI serta UX. Dalam proses mendesain UI, mereka memakai Adobe Illustrator, Flinto, Frames X, Principle, dan tools sejenis. Namun, untuk mendesain UX, mereka memakai InVision, Adobe XD, Figma, Sketch, dsb.
5. Skill Desain yang Dibutuhkan
Skill yang diperlukan untuk menciptakan UI design dan UX design pun berbeda. Seorang UI designer harus memiliki skill creative thinking, desain grafis, convergent thinking, dan design branding.
Dengan skill ini, ia dapat menciptakan tampilan produk yang interaktif dan menarik. Di sisi lain, seorang UX designer harus mempunyai skill analytical thinking, critical thinking, creative thinking, problem solving, dan riset. Sehingga, ia mampu mendesain produk sesuai kebutuhan pengguna.
Kegunaan UI/UX Design
Para pengembang aplikasi dan website sangat memperhatikan UI UX design dari produk yang sedang mereka kembangkan. Hal ini karena kedua desain tersebut memiliki banyak kegunaan.
1. Menambah Nilai Produk
Desain UI dan UX yang baik mampu meningkatkan nilai produk. Keduanya akan membuat pengguna merasa bahwa produk yang mereka pakai adalah produk yang baik, dapat dipercaya, dan professional. Sehingga, nilai produk di mata mereka akan meningkat.
2. Memberi Kepuasan Kepada Pengguna
Produk digital yang nyaman digunakan dan memiliki tampilan yang apik dapat meningkatkan kepuasaan pengguna. Dengan meningkatnya kepuasan ini, produk atau bisnis akan memperoleh banyak keuntungan, contohnya meningkatkan ROI.
3. Meningkatkan Omset
Manfaat lain yang diperoleh dari UI/UX design yang berkualitas adalah bertambahnya omset. UI dan UX yang baik akan memberi kesan yang positif. Sehingga, pengguna akan merasa tertarik untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan oleh aplikasi atau website.
4. Membangun Loyalitas Pengguna
Website dan aplikasi dengan UI dan UX yang dirancang dengan baik akan membuat pengguna merasa nyaman, diperhatikan, dan dihargai. Oleh karena itu, pelanggan akan merasa bahwa ia memiliki ikatan emosional dengan produk digital tersebut. Alhasil, loyalitas mereka pun meningkat.
5. Meningkatkan Konversi dan Retensi
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa UI UX design yang baik dapat meningkatkan konversi hingga 400%. Dengan demikian, bisnis akan memperoleh lebih banyak pembelian atau pendaftaran jika memiliki UI/UX yang baik.
Selain itu, user interface dan user experience yang berkualitas juga dapat meningkatkan retensi. Hal ini berarti pengguna akan kembali lagi mengunjungi website/aplikasi atau melakukan pembelian kembali.
6. Mengurangi Biaya Pengembangan Jangka Panjang
UI UX aplikasi dan website yang dirancang dengan baik dapat mengurangi biaya pengembangan jangka panjang. Desain yang sudah baik ini membuat produk digital tersebut tidak memerlukan pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Hal ini karena website atau aplikasi telah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Dengan demikian, tidak ada lagi biaya perbaikan yang perlu dikeluarkan.
Baca Juga : CTR Adalah: Pengertian, Cara Menghitung, dan Meningkatkannya
Dasar-Dasar UI/UX Design
Seperti apakah proses perancangan UI dan UX? Proses perancangan ini umumnya membutuhkan beberapa tahapan dasar. Di bawah ini dasar-dasar UI dan UX design.
1. Riset Pengguna
UI dan UX designer umumnya akan melakukan riset pengguna sebelum memulai rancangan mereka. Riset ini sangat bermanfaat untuk mengetahui siapa pengguna produk, cara mereka berinteraksi dengan produk, dan kebutuhan mereka.
Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap pengguna produk, designer dapat menciptakan UI/UX design yang lebih tepat sasaran. Sehingga, produk digital pun mampu menawarkan solusi relevan dengan pengguna.
2. Wireframing dan Prototyping
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa designer melakukan wireframing dan prototyping sebelum meluncurkan produk. Apa yang dimaksud wireframing dan prototyping?
Wireframing merupakan tahap awal perancangan layout dasar dari antarmuka pengguna. Prototyping adalah mengubah wireframe menjadi versi interaktif yang bisa diuji oleh pengguna.
Tujuan melakukan kedua tahap ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul pada produk digital sebelum produk ini diluncurkan. Sehingga, designer dapat memperbaiki produk agar masalah tidak muncul di kemudian hari.
3. Prinsip Design Visual
Pondasi perancangan UI/UX. Prinsip ini terdiri dari keseimbangan, hierarki, dan konsistensi visual. Dengan mengacu prinsip ini, UI dan UX produk dapat membantu pengguna memahami dan menavigasi interface dengan mudah.
4. Pengujian Pengguna
Pengujian oleh pengguna erat kaitannya dengan wireframing dan prototyping. Selama pengujian, pengguna diminta untuk memberikan feedback. Sehingga, designer dapat menggunakan feedback ini untuk meningkatkan kualitas UI dan UX design.
5. Iterasi Berkelanjutan
Perancangan iniadalah sebuah proses yang berkelanjutan. Sehingga, setelah produk digital dilaunching ke pasar, pengembang harus selalu mengumpulkan feedback dari pengguna dan melakukan iterasi. Sehingga, produk tetap relevan dengan kebutuhan pengguna.
Skill yang Harus Dikuasai UI/UX Designer
Banyak orang ingin meniti karir sebagai UI/UX designer karena iming-iming gajinya yang cukup menggiurkan. Jika kamu juga ingin menjadi seorang UI/UX designer, kamu harus memiliki semua skill yang diperlukan.
1. Skill yang Harus Dimiliki UI Designer
Seorang UI designer harus menguasai skill di bawah ini.
- Visual Branding: Visual branding erat kaitannya dengan brand identity. Skill visual branding UI designer dapat membantunya menciptakan brand identity yang mudah dikenali dan konsisten melalui warna, tipografi, layout, icon design, grafik, dll.
- Wireframing dan Prototyping: Seorang UI designer harus bisa menciptakan sketsa sederhana (wireframe) dan prototype. Pembuatan keduanya dapat dilakukan dengan Sketch, Figma, Adobe XD, dsb.
- Pemahaman Tentang Responsive Design: Skill ini membantu designer memastikan bahwa UI dapat menyesuaikan ukuran layar, perangkat, dan platform yang berbeda-beda.
- Animasi dan Interaktivitas: Skill animasi dan interaktivitas penting sekali untuk menciptakan UI yang menarik dan dinamis.
- Berpikir Kreatif: Kemampuan berpikir kreatif dapat membantu designer mengatasi masalah UI dan pada saat yang sama menawarkan UI design yang relevan dengan pengguna.
Baca Juga : Memahami Search Engine Marketing: Cara Kerja dan Manfaatnya
2. Skills yang Harus Dikuasai UX Designer
Untuk menjadi seorang UX designer, kamu harus menguasai skill di bawah ini.
- Riset Pengguna: Kemampuan untuk melakukan riset pengguna diperlukan untuk mengumpulkan data pengguna dan menganalisisnya. Sehingga, UX designer dapat memahami kebutuhan pengguna dan menemukan solusi untuk memenuhinya.
- Prototyping dan Wireframing: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, skill prototyping dan wireframing diperlukan untuk membuat sketsa dan prototype. Sehingga, produk dapat diuji coba dan disempurnakan.
- Information Architecture: Skill ini diperlukan untuk menyusun struktur serta organisasi informasi pada produk digital. Susunan struktur dan organisasi informasi yang baik akan menciptakan navigasi yang mudah dipahami dan efisien.
- Testing: UX designer harus mampu melakukan test UX produk pada sampel pengguna. Melalui test ini, ia dapat mengamati hal-hal yang perlu ditingkatkan dan mengevaluasi kepuasan pengguna, dan kinerja produk.
- Critical Thinking: Seorang UX designer harus bisa berpikir kritis. Kemampuan ini dapat membantunya menganalisis potensi masalah dan menemukan solusi untuk mengatasinya.
UI UX design adalah bagian yang sangat penting pada sebuah website dan aplikasi. Keduanya dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, pembelian, dan omzet. Oleh karena itu, perancangan UI dan UX memerlukan kreativitas, tools khusus, dan berbagai keahlian agar hasilnya optimal.
Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!
Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.
Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG