CTR Adalah: Pengertian, Cara Menghitung, dan Meningkatkannya

CTR Adalah

Ketika pertama kali terjun di dunia digital marketing, kamu pasti akan menemukan banyak istilah baru. Salah satunya adalah Click Through Rate (CTR). Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, CTR adalah rasio klik tayang.

Rasio ini penting sekali untuk diketahui ketika kamu melakukan campaign iklan online. Melalui rasio tersebut, digital marketer dapat mengevaluasi kesuksesan campaign mereka. Apabila rasio ternyata terlalu rendah, maka ia dapat melakukan perubahan tertentu untuk meningkatkannya.

CTR Adalah: Memahami Pengertian CTR

CTR Adalah

Seorang digital marketer umumnya akan melakukan pemasaran melalui iklan online berbayar saat menerapkan strategi digital marketing, terutama search ads. Dalam melakoni campaign digital ini, digital marketer perlu menghitung CTR.

Apa itu CTR? Click through Rate (CTR) adalah perbandingan jumlah pengguna internet yang mengklik iklan yang dipasang oleh marketer pada sebuah website dengan jumlah tayang iklan. Kamu pasti pernah melihat iklan seperti ini. Iklan tersebut dapat berupa banner kecil pada sebuah website atau iklan PPC.

Baca Juga : 15+ Resep Rahasia Cara Membuat Artikel SEO Friendly

Dengan kata lain, CTR adalah alat yang berguna untuk menganalisis rasio antara jumlah audiens yang melihat iklan dan audiens yang mengakses iklan tersebut. Dari perbandingan ini, kamu akan menemukan dua faktor dalam penghitungan CTR.

Keduanya adalah impressions atau jumlah iklan yang ditayangkan dan click atau jumlah klik yang dihasilkan oleh iklan pada website. Angka atau perbandingan tersebut ditulis dalam bentuk persentase.

Mengapa CTR Penting dan Berapa Persentase Idealnya

CTR Adalah

Setelah mengetahui definisi CTR di atas, kamu mungkin akan berpikir apa pentingnya CTR bagi digital marketer. Berikut ini pentingnya CTR dan beberapa hal yang perlu diketahui tentang persentase CTR.

1. Pentingnya CTR

Mengapa pengiklan harus mengetahui CTR dari campaign iklan mereka? Penghitungan CTR dilakukan untuk berbagai tujuan. Salah satu tujuan menghitung CTR adalah mengetahui performa iklan. Oleh karena itu, pengiklan harus mengetahui rasio klik tayang iklan mereka.

Dengan mengetahui rasio tersebut, pengiklan atau digital marketer dapat memperbaiki kualitas iklan jika CTR terlalu rendah atau mempertahankan kualitasnya jika CTR sudah ideal. Sehingga, mengetahui CTR tiap iklan PPC atau iklan website sangat bermanfaat bagi bisnis.

Bisnis Digital

2. Persentase Ideal CTR

Seperti yang telah disinggung di atas, persentase CTR yang ideal menunjukkan bahwa iklan memiliki performa yang baik. Dalam CTR, iklan yang memiliki performa baik adalah iklan yang berhasil membuahkan banyak traffic.

Meski demikian, CTR dengan persentase rendah tidak selalu bermakna bahwa sebuah iklan memiliki performa iklan yang buruk. Hal ini karena tiap industri memiliki persentase ideal yang berbeda-beda.

Lalu, CTR yang bagus berapa persen untuk tiap industri? Di bawah ini persentase ideal CTR untuk beberapa industri menurut Google Search Ads.

  • Real estate: sedikit di atas 2%
  • Auto: di atas 2,1%
  • E-commerce: di atas 1,8%
  • B2B: di atas 2,6%
  • Dating & Personals: di atas 3,3%
  • Finance & Insurance: di atas 2,7%
  • Technology: di atas 2,3%
  • Travel: di atas 2,2%
  • Food: 2%

Perbedaan persentase ideal CTR tidak hanya dipengaruhi oleh perbedaan industri saja. Namun, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi persentase tersebut, contohnya keyword yang dipakai dan jenis campaign.

Persentase CTR tidak hanya menunjukkan performa iklan atau website PPC. Akan tetapi, persentase ini juga mempengaruhi biaya yang dibayarkan oleh digital marketer kepada Google. Rendahnya persentase CTR membuat biaya iklan cost per click semakin besar.

3. Apakah CTR Tinggi Menjamin Kesuksesan Iklan?

Di sisi lain, CTR tinggi tidak selalu menjamin kesuksesan sebuah iklan. Hal ini karena, persentase tersebut bisa saja terbentuk oleh para pengguna internet yang hanya penasaran dengan campaign iklan.

Sehingga, mereka hanya mengklik iklan yang tayang karena penasaran tentang produk/layanan yang diiklankan. Namun, mereka tidak melakukan pembelian apapun pada website tersebut. Alhasil, CTR tinggi tidak menjamin tingginya penjualan atau konversi.

CTR hanya murni mengindikasikan jumlah traffic ke website PPC atau iklan dan relevansi iklan dengan apa yang dicari konsumen. Meski demikian, dengan mengkombinasikan bounce rate, pengiklan dapat sedikit memahami data perilaku pengguna di website tersebut.

Contoh perilaku yang bisa diketahui adalah kebiasaan membaca konten, scrolling, berkomentar, dll. Sehingga, digital marketer atau pengiklan dapat meningkatkan konten, tampilan website, dll untuk membuat pengguna internet berlama-lama mengunjungi website yang diiklankan.

Semakin banyak pengguna yang betah mengunjungi website ini, maka semakin meningkat kualitas website. Apabila kamu mendapat CTR tinggi tapi penjualan rendah, penyebabnya mungkin ada di bawah ini.

  • Konten tidak menarik dan tidak berkualitas.
  • Keyword yang digunakan terlalu umum.
  • Landing page membosankan.
  • Copywriting kurang mengena.
  • Penempatan iklan kurang terarah atau sembarangan.
  • Porsi teks terlalu besar, sedangkan porsi gambar/iklan terlalu kecil.

Cara Menghitung CTR

CTR Adalah

Cara menghitung rasio klik tayang tidaklah sulit asalkan kamu memiliki data yang lengkap. Rumus menghitung CTR adalah (jumlah klik : jumlah iklan tayang) x 100%.

Sebagai contoh, seorang digital marketer memasang iklan dengan niche holiday and travel di AdWords. Iklan ini tayang sebanyak 10.000 kali. Dari 10.000 kali penayangan, ternyata hanya 150 orang yang tertarik untuk mengklik iklan tersebut.

Dengan demikian, penghitungan CTR dari iklan ini adalah sebagai berikut.

Jumlah Klik : Jumlah Iklan tayang x 100% – (150 : 10.000) x 100% – (0,015 x 100) – 1,5%

 

Dari persentase ini dapat diketahui bahwa iklan bertema holiday and travel tersebut memperoleh CTR yang rendah atau di bawah angka ideal. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa iklan ini kurang menarik atau kurang relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna internet.

Fungsi CTR

CTR Adalah

Dalam evaluasi website PPC, ada beberapa indikator atau instrumen yang digunakan. Penggabungan instrumen ini dilakukan karena tiap instrumen memiliki fungsi yang berbeda.

Baca Juga : Memahami Perbedaan Blog dan Website Secara Menyeluruh

Salah satu indikator atau instrumen yang pasti dipakai adalah CTR. Instrumen ini menawarkan beberapa fungsi.

1. Mengetahui Kinerja Campaign Iklan

Salah satu fungsi CTR ads adalah membantu pengiklan mengetahui kinerja campaign iklan. Melalui CTR, pengiklan dapat mengetahui baik dan buruknya performa sebuah iklan.

Kualitas kinerja campaign iklan dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya keyword. Melalui CTR, kamu bisa tahu mana keyword yang efektif dan tidak efektif menghasilkan traffic. Kamu juga bisa mengetahui campaign mana yang mampu memberi traffic berkualitas dan tidak.

2. Mengoptimalkan Campaign Iklan

Setelah mengetahui mana campaign iklan yang kurang efektif menarik traffic atau yang trafficnya kurang berkualitas, pengiklan dapat melakukan perbaikan. Dengan demikian, campaign akan lebih optimal dan memiliki CTR yang lebih tinggi.

3. Mengetahui Relevansi

Fungsi berikutnya dari CTR adalah mengetahui relevansi dan daya tarik campaign. Tingginya persentase CTR menunjukkan bahwa sebuah iklan memiliki keyword, konten, dan desain yang relevan dengan targeted audiens.

Oleh karena itu, jika iklan kamu memiliki CTR rendah, maka iklan ini kemungkinan besar tidak resonate dengan targeted audiens. Sehingga, pada periode berikutnya, kamu perlu menerapkan penyesuaian baru untuk mengoptimalkan campaign tersebut.

4. Mengetahui Efisiensi Biaya Iklan

Fungsi lain dari CTR adalah untuk mengetahui efisiensi biaya campaign iklan online. Iklan yang memiliki CTR tinggi menunjukkan bahwa campaign membutuhkan biaya iklan yang lebih efisien.

Hal ini karena pengiklan mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu dan memperoleh banyak traffic. Sebaliknya, CTR rendah menunjukkan biaya iklan yang tinggi. Penyebabnya, campaign memperoleh sedikit traffic untuk biaya iklan yang sama,

5. Mempengaruhi Posisi Iklan

Campaign iklan online yang memiliki CTR tinggi umumnya memiliki Ad rank yang tinggi pula. Ad rank ini sangat berpengaruh pada posisi iklan.

Website PPC yang memiliki CTR tinggi umumnya akan muncul pada posisi atas halaman hasil pencarian. Selain itu, iklan yang mendapat CTR tinggi akan muncul pada bagian strategis dari sebuah website.

Dengan demikian, campaign iklan yang memiliki CTR dan Ad rank tinggi umumnya memiliki visibilitas tinggi. Iklan ini juga mampu meningkatkan brand awareness pada diri para pengguna internet.

Contoh Penggunaan CTR

CTR Adalah

Seperti apa penggunaan CTR? Untuk lebih memahami pengaplikasian CTR dalam strategi digital marketing, kamu bisa simak contoh di bawah ini.

1. A/B Testing

Dalam penerapan A/B testing campaign iklan, digital marketer membuat dua atau lebih iklan online yang berbeda. Selanjutnya, ia akan mengiklankan kedua campaign tersebut dan mengukur CTR keduanya setelah beberapa waktu.

Ia kemudian membandingkan CTR keduanya. Dari perbandingan ini, pengiklan dapat mengetahui mana campaign iklan yang perlu dipertahankan.

2. Optimasi Landing Page

Digital marketer dapat menelusuri CTR sebuah campaign iklan ke landing page. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui area landing page yang dapat mencegah conversion. Setelah mengetahuinya, digital marketer dapat melakukan perubahan guna memperbaiki landing page.

3.  Mengukur Kinerja Konten Website

Tiap bagian konten website, contohnya link, banner, dan tombol, memiliki CTR yang bisa dilacak. Dengan melacak CTR ini, digital marketer dapat mengukur kinerja tiap bagian konten tersebut.

Alhasil, ia akan mengetahui mana bagian yang mampu menciptakan interaksi dan mana yang tidak. Setelah mengetahuinya, ia dapat mendesain konten website yang lebih baik agar mampu menciptakan lebih banyak interaksi dengan audiens.

Tips Meningkatkan CTR

CTR Adalah

Iklan atau PPC campaign yang terus-menerus memiliki CTR rendah tentu dapat merugikan bisnis. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengikuti tips meningkatkan CTR.

1. Pilih Keyword yang Tepat

Pemilihan keyword harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Penggunaan keyword yang terlalu umum dapat menghasilkan banyak traffic tapi kualitasnya rendah. Sementara itu, keyword yang spesifik akan membawa lebih sedikit traffic tapi kualitasnya tinggi.

Kualitas traffic ini nantinya akan mempengaruhi peluang konversi dan penjualan. Sehingga, selain memperoleh CTR ideal, kamu juga bisa meningkatkan kesuksesan iklan.

2.  Pastikan Campaign Iklan Ditargetkan untuk Audiens yang Tepat

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah targeted audiens. Mereka yang benar-benar membutuhkan produk/layanan yang diiklankan pasti akan mengklik iklan tersebut. Oleh karena itu, pengiklan harus menentukan kriteria target audiens, contohnya umur, lokasi, dan perangkat yang dipakai.

Baca Juga : Apa Itu Cloud Hosting? Kelebihan dan Cara Kerjanya

3. Uji Variasi Iklan

Sebelum memulai campaign, pengiklan sebaiknya menguji beberapa variasi iklan. Dengan demikian, ia dapat memilih variasi iklan yang mana yang dapat menghasilkan CTR tinggi.

4. Tingkatkan Daya Tarik Iklan dan Landing Page

Agar CTR meningkat, pengiklan harus meningkatkan daya tarik iklan dan landing page. Daya tarik iklan bisa ditingkatkan dengan berbagai cara, contohnya menggunakan judul yang jelas, CTA menarik, dan clickbait yang tidak berlebihan.

Sementara itu, landing page dapat ditingkatkan dengan cara mempersingkat waktu loading dan meningkatkan user experience. Selain itu, jangan lupa untuk memastikan bahwa pesan iklan sama dengan pesan pada landing page.

CTR adalah rasio klik tayang sebuah iklan online atau iklan PPC. Rasio ini sangat bermanfaat untuk mengetahui seberapa baik sebuah campaign iklan mampu mendatangkan traffic. CTR juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengoptimalkan campaign iklan.

MEC News

Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!

Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.

Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG

Bagikan:

Related Post