Ingin memantau performa website secara optimal? Kamu bisa menganalisis performa website atau blog perusahaan melalui indikator bounce rate. Bounce rate adalah salah satu metrik paling berguna untuk mengetahui jumlah pengunjung keluar masuk website seolah tidak tertarik segala informasi didalamnya.
Semakin tinggi persentase bounce rate dalam blog atau website bisnis menunjukkan traffic pasif alias belum memenuhi ekspektasi pengunjung. Bagaimana mengatasinya? Sebagai pelaku bisnis pemula, kamu harus paham cara menurunkan persentase bounce rate dalam memaksimalkan performa website.
Pengertian Bounce Rate
Bounce rate merupakan persentase pengunjung yang datang ke situs websitemu, lalu meninggalkannya begitu saja seolah tidak tertarik membuka halaman lain melakukan interaksi tertentu. Tingkat bouncing tinggi bisa disebabkan konten kurang relevan, belum memenuhi ekspektasi pengunjung, dan lainnya.
Kamu bisa mengibaratkan situs website sebagai stand pameran, dimana didalamnya memuat beragam gambar produk, identifikasi layanan, cara transaksi, dan menyajikan konten menarik lainnya. Muncullah pengunjung memasuki website, kemudian langsung keluar saat baru membuka halaman awal situs.
Baca Juga : PPC Adalah Model Iklan Berbayar, Apa Jenis dan Kelebihannya
Apabila tingkat bouncing situs web tinggi akan membuat promosi produk dan layanan menjadi kurang optimal atau bisa dikatakan boncos. Begitu juga sebaliknya, tingkat bouncing rendah menunjukkan para pengunjung menganggap seluruh konten dalam website sangat bermanfaat sesuai keinginannya.
Pastikan setiap pengunjung berminat meng-klik link, membuka katalog, memutar video atau melakukan transaksi jual beli sesuai harapan perusahaan. Bagaimana caranya? Turunkan persentase bouncing lewat load speed halaman, membuat konten mudah dipahami, dan menerapkan CTA sejelas mungkin.
Jenis-Jenis Bounce Rate
Sudah memahami pengertian bounce rate, bukan? Berdasarkan analisis website developer, bounce situs website bisa ditemukan melalui beberapa alternatif. Kamu bisa menggunakan metode page level bounce rate, sitewide bounce rate, dan segmented bounce rate sesuai penjelasan lengkap di bawah ini.
1. Page Level Bounce Rate
Bounce rate adalah salah satu masalah dalam pengembangan website yang perlu dipahami oleh para pebisnis. Dalam menganalisisnya, kamu bisa menggunakan metode page level bounce rate. Ketahui jumlah bounce dalam satu halaman dibagi menjadi jumlah orang mengunjungi halaman.
2. Sitewide Bounce Rate
Selain menggunakan metode page level bounce rate, kamu bisa jumlah semua bounce seluruh halaman dibagi jumlah pengunjung halaman dalam periode tertentu. Dengan metode kali ini, para pemilik website bisa memahami perkembangan performa situs secara berkala.
3. Segmented Bounce Rate
Konsepnya hampir sama sitewide bounce rate, namun kamu tidak perlu menghitung seluruh page didalamnya. Cukup perhitungkan sebagian halaman situs dibagi jumlah pengunjungnya dalam periode tertentu. Sebagai pemilik website, lebih suka menggunakan metode mana nih?
Rumus Perhitungan Bounce Rate
Bounce rate adalah persentase pengunjung website yang bisa diukur menggunakan nilai pasti. Umumnya terdapat satu rumus perhitungan persentase bounce rate yang lebih mudah digunakan. Dengan menggunakan perhitungan berkala, kamu lebih mudah menyusun strategi pengembangan situs.
Bounce Rate = (Jumlah Kunjungan Bounce/Total Pengunjung Website) x 100%
- Jumlah kunjungan bounce merupakan jumlah kunjungan semu, dimana kebanyakan pengunjung hanya melihat atau membuka one page, kemudian langsung meninggalkan situs tersebut.
- Total kunjungan website berkaitan jumlah total pengunjung website dalam periode waktu sama misalnya hari senin, mingguan, dan lainnya.
Pentingnya Memahami Bounce Rate Website
Memang penting memperhatikan bounce rate website? Jawabannya iya, bounce bisa membuat pebisnis mengalami kerugian besar lho. Apalagi bila kamu sudah mengeluarkan budget puluhan juta melakukan iklan, namun sayangnya traffic website kurang optimal sesuai target penjualan.
1. Bisa Membantu Angka Konversi
Apa itu bounce rate? Bounce rate bisa menjadi tolak ukur penting dalam pengembangan website bisnis perusahaan. Dengan mengetahui persentase bounce, kamu bisa menyusun kembali target konversi website yang belum tercapai. Apa pengaruhnya berkaitan efektivitas website?
2. Bisa Mengevaluasi Efektivitas Website
Saat bounce rate website perusahaanmu tinggi, coba lakukan evaluasi dalam upaya mengukur efektivitas website. Para pemilik website bisa evaluasi melalui sisi kecepatan maupun informasi didalamnya. Mungkin berapa pengunjung menganggap informasi website terlalu monoton.
3. Mencoba Mengukur Tingkat Relevansi Konten
Selain informasi kurang efektif, ketidaktertarikan pengunjung website bisa disebabkan informasi kurang relevan sesuai target audiens. Tim konten bisa mengupayakan strategi pembuatan konten unik, gambar tiga dimensi atau pesan menarik lainnya guna menurunkan bounce rate website.
4. Mengevaluasi Pengalaman Pengunjung
Tidak hanya berguna bagi tim konten, indikator bounce rate berguna sebagai bahan evaluasi tim UX. Tim UX bisa evaluasi tampilan desain, copywriting, dan struktur yang mungkin menyulitkan pengunjung. Bounce tinggi bisa disebabkan ketidakpuasan pengunjung terhadap elemen website.
Cara Mudah Menurunkan Persentase Bounce Rate
Bounce rate adalah salah satu indikator penentu suatu website memiliki performa baik atau tidak. Jika persentase bounce terlalu tinggi, tandanya masih banyak hal perlu diperbaiki dalam website. Berikut ini alternatif mudah menurunkan persentase bounce rate dalam upaya mengoptimalkan kinerja website.
1. Menciptakan Format Konten Mudah Dibaca
Sesuai penjelasan sebelumnya, format konten akan sangat menentukan persentase bounce rate bisa melonjak tinggi. Kamu perlu memperhatikan kualitas isi konten dalam website untuk membuat para pengunjung bisa melakukan interaksi lebih dalam terhadap produk atau layanan tertentu.
Bagaimana cara membuat konten berkualitas tinggi? Kamu bisa membuat format konten mudah dipahami para pembaca. Coba gunakan headings, sub headings, bulleting point, keyword, gambar, dan infografis semenarik mungkin dalam upaya menonjolkan keterbacaan artikel website.
Baca Juga : STP Adalah Strategi Pemasaran, Pahami Cara Penerapannya.
2. Mengoptimalkan Load Speed Page
Analisis rasio bounce rate memang terkadang sulit diprediksi, namun kamu bisa mengupayakan berbagai alternatif dalam upaya mengoptimalkan website. Kecepatan loading page website bisa membuat para pengunjung tidak mood menjelajahi lebih jauh konten lain didalamnya lho.
Selain memperhatikan format konten didalamnya, ternyata cepat lambatnya loading page website bisa mempengaruhi bounce rate tinggi. Upayakan load speed page hanya membutuhkan waktu maksimal 3 detik dengan menerapkan beberapa langkah berikut ini.
- Pastikan ukuran foto, gambar, dan infografis tidak terlalu besar maksimal 100 KB.
- Coba gunakan template atau semacam desain website ringan, responsif, dan sifatnya SEO friendly.
- Kurangi penggunaan plugin, tools, dan script tidak penting hanya membuat performa website menjadi lebih berat.
3. Upayakan Tampilan Website Mobile Friendly
Zaman sekarang lebih banyak pengunjung website menggunakan perangkat smartphone saat menjelajahi media sosial maupun internet Google. Dalam upaya menurunkan bounce rate website, kamu bisa mempertimbangkan tampilan website mobile friendly agar lebih mudah diakses.
Bounce rate adalah indikator menurunnya performa website yang bisa disebabkan banyak faktor. Mungkin tampilan website mobile friendly bisa menjadi strategi terbaik menurunkan persentasenya. Tampilan situs website akan sangat mendukung website mendapatkan traffic lebih besar nantinya.
4. Menggunakan CTA Jelas
CTA (call to action) merupakan salah satu indikator penting dalam mengoptimalkan kunjungan website selama periode tertentu. Dengan menggunakan CTA jelas dalam halaman konten, kamu akan memudahkan para pengunjung melakukan interaksi lebih terarah sesuai tujuannya.
Gunakan kalimat baca selengkapnya, klik link, tap more info, hubungi kontak, dan arahan lainnya bisa membuat pengunjung lebih tertarik. Semakin lama pengunjung berselancar halaman web, tentu akan lebih mudah meningkatkan peluang pengunjung halaman menurunkan angka bounce.
5. Hindari Menggunakan Pop-up Terlalu Berlebihan
Situs web yang memiliki traffic tinggi memang lebih banyak menghasilkan keuntungan. Makanya banyak pemilik blog website kini tertarik memasang iklan. Perlu kamu ketahui, banyaknya pop-up atau iklan bisa membuat persentase bounce rate semakin tinggi lho. Mengapa demikian?
Setiap pengunjung yang membuka website tentunya ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai produk atau layanan. Jika iklan muncul berkali-kali akan membuat pengunjung merasa tidak nyaman, kemudian memutuskan meninggalkan situs tanpa tertarik membuka halaman lain.
Jika ingin menjaga performa website selalu stabil, kamu perlu mempertimbangkan banyaknya iklan didalamnya. Jadikan kenyamanan pengunjung menjadi fokus utama dengan menyediakan konten menarik, desain website segar, mudah diakses, dan minim gangguan pop-up setiap halamannya.
6. Tuliskan Sub-Heading Poin-Poin
Bounce rate adalah salah satu indikator penting dalam pengembangan website. Jika persentase bounce rate terlalu tinggi, kamu perlu menurunkannya melalui optimalisasi konten. Lebih baik buatlah konten artikel mudah dipahami berbentuk sub-heading poin singkat, padat, dan jelas.
Konten artikel terlalu panjang membuat para pengunjung kurang minat membacanya sampai akhir. Sediakan informasi penting sesuai kebutuhan pembaca, namun pemilik website juga bisa tambah informasi via chat admin. Intinya format konten sangat mempengaruhi persentase bounce rate lho.
7. Menggunakan Open in New Tab
Open in new tab membuat penyediaan informasi lebih fresh, kemudian tampilan website juga tidak terlalu berat nantinya. Mengapa open in new tab bisa menurunkan bounce rate? Saat pengunjung membuka tautan tab baru, mereka masih mudah mengakses informasi halaman sebelumnya.
Dengan demikian, para pengunjung masih bisa terhubung antara halaman satu dengan halaman lainnya. Pengunjung menjadi lebih mudah mengakses informasi keseluruhan secara lengkap. Opsi ini tentu membuat persentase bounce bisa turun berhubung interaksi pengunjung lebih meningkat.
8. Memakai Internal Link
Internal link atau tautan internal menuju ke halaman lain bisa membuat proses penyampaian info lebih ringkas. Berdasarkan analisis website, penggunaan internal link bisa mempertahankan para pengunjung bertahan lebih lama. Apakah kamu sudah menerapkannya dalam website?
Bounce rate adalah indikator penting untuk menentukan kualitas website ataupun blog. Semakin efisien informasi dalam website, persentase bounce rate mudah diturunkan. Upayakan berbagai alternatif membuat pengunjung bisa lebih lama berinteraksi dalam website perusahaan.
Baca Juga : Cara Daftar Google Bisnis, Panduan Lengkap dan Manfaatnya
Bagaimana Cara Melihat Bounce Rate di Google Analytics?
Kamu bisa menganalisis persentase bounce rate website melalui aplikasi Google Analytics lho. Sebelum melakukannya, pemilik website bisa membuat akun Google Analytics terlebih dahulu. Bagi para pemula bisa mengikuti langkah mudah menganalisis bounce rate berikut ini.
- Masuk akun Google Analytics lebih dulu, kemudian pilih website terkait yang ingin diketahui persentase bounce rate-nya.
- Tepat bagian menu sebelah kiri klik “Audiens“, kemudian “Overview“. Saat dashboard overview muncul, kamu bisa melihat informasi mengenai metric, bounce rate, dan lainnya.
- Bagi pengguna yang ingin melihat bounce rate grup halaman, bisa menggunakan “Site Content” tepat menu sebelah kiri. Pilih “Landing Page” untuk mendapat informasi bounce grup halaman.
- Kamu juga bisa menggunakan fitur “Secondary Dimension” untuk menganalisis bounce rate dalam segmentasi audiens
Bounce rate adalah metrik penting untuk mengetahui jumlah pengunjung keluar masuk dalam website setelah melihat satu halaman. Semakin tinggi persentase bounce rate, makan performa website masih rendah. Terapkan beberapa strategi penting menurunkan persentase bounce rate website kedepannya.
Wujudkan Impianmu : Beasiswa 100% dari LKP Mandiri Entrepreneur Center!
Segera daftarkan dirimu dan ikuti jejak para pengusaha sukses yang telah kami latih. Bersama, kita akan membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis global.
Jangan tunda lagi! Jadilah bagian dari perubahan. Daftar sekarang di LKP Mandiri Entrepreneur Center dan mulailah perjalanan menuju kesuksesanmu. DAFTAR SEKARANG