Riski Anjani, Alumni MEC Raih Gelar Duta Pustaka Jawa Timur

Mec News

Surabaya, MEC.or.id — Tak semua perjalanan menuju kesuksesan dimulai dari gemerlap panggung dan kemudahan. Bagi Riski Anjani, alumni LKP Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Palembang Angkatan 17, langkahnya dimulai dari sebuah tekad sederhana: ingin belajar, tumbuh, dan membalas doa ibunya dengan karya.

Gadis kelahiran Palembang, 4 April 2004 ini berasal dari Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana yang menanamkan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan. Anjani mengaku, sejak kecil ia sudah terbiasa hidup dengan prinsip perjuangan dan keberanian menjemput peluang — warisan dari darah perantau yang mengalir dalam dirinya.

Perjalanan mengenal Mandiri Entrepreneur Center (MEC) bukanlah kebetulan. Ia mengikuti jejak sang kakak perempuan yang lebih dulu menjadi bagian dari MEC. Dari cerita sang kakak, Anjani menemukan inspirasi dan keyakinan bahwa tempat itu bukan sekadar lembaga pelatihan, melainkan rumah yang menempa semangat, kemandirian, dan karakter. “Aku memilih MEC bukan hanya karena programnya yang bagus, tapi karena doa dan restu ibu yang menyertainya,” tuturnya.

Mec News

Sebelum menempuh pendidikan di MEC, Anjani sempat aktif sebagai Duta Pemuda OKU 2022 melalui kegiatan Jambore Daerah dan Seni Kreasi Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI). Namun, panggilan untuk menempuh pendidikan di MEC pada Juli 2022 menjadi titik balik dalam hidupnya. “Awalnya aku bercita-cita kuliah di Yogyakarta, tapi Tuhan menuntunku ke jalan lain yang ternyata lebih bermakna,” ujarnya lembut.

Delapan bulan belajar di MEC menjadi perjalanan penuh warna. Ia belajar menyeimbangkan antara entrepreneur, akademik, dan diniyah, sebuah kombinasi yang awalnya terasa berat namun justru membentuk fondasi kehidupannya. Hidup di asrama bersama teman-teman dari berbagai daerah membuatnya belajar memahami perbedaan, saling menghargai, dan tumbuh bersama dalam kebersamaan.

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah saat dipercaya menjadi Presiden Mahasiswa Akhwat. Di posisi itu, Riski belajar tentang arti kepemimpinan yang sejati — bukan sekadar mengarahkan, tetapi juga mendengarkan dan memahami. “Hidup di asrama mengajarkan banyak hal. Kepemimpinan bukan tentang kekuasaan, tapi tentang empati dan tanggung jawab,” kenangnya.

Mec News

Kerja keras dan dedikasinya membuahkan hasil. Selama di MEC, Riski berhasil meraih berbagai prestasi: Wisudawan Terbaik Prodi Administrasi Perkantoran, Nilai Akademik dan Diniyah Terbaik, serta Peringkat Teratas Tabungan Entrepreneur hingga mencapai total hampir tiga juta rupiah.

Kini, Riski melanjutkan pendidikannya di STAINIM sebagai Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam Semester 5 dengan beasiswa KIP-K. Tak berhenti di situ, ia juga berhasil menjadi Duta Intelegensia dan Duta Pustaka Jawa Timur 2025, ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh One Star Management bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur.

Ketika ditanya apa yang paling ia syukuri dari perjalanan di MEC, Anjani menjawab lirih namun penuh keyakinan, “Dari MEC aku belajar arti keteguhan. Bahwa setiap lelah adalah latihan, setiap air mata adalah pelajaran, dan setiap tantangan adalah cara Tuhan menyiapkan kita untuk masa depan yang lebih besar.”

Mec News

Bagi adik-adiknya di MEC, Anjani berpesan, “Tetaplah bertahan dan jangan berbalik arah. Mungkin jalanmu berat karena panggilan hidupmu lebih tinggi. Percayalah, suatu hari kamu akan menoleh ke belakang dan bersyukur pernah bertahan di titik ini.”

Kini, Anjani bukan hanya menjadi simbol dari keberhasilan akademik, tetapi juga bukti nyata bahwa tempaan karakter di MEC mampu melahirkan generasi muda yang tangguh, berakhlak, dan berdaya. Ia menutup kisahnya dengan satu kalimat penuh makna:
“MEC bukan hanya tempat belajar, tapi tempat aku menemukan diriku yang sesungguhnya.”

Bagikan:

Tags

Related Post