Untuk memastikan kualitas pembelajaran peserta didik yang terjun langsung ke dunia kerja, LKP Mandiri Entrepreneur Center (MEC) melaksanakan kegiatan supervisi magang di De Garmen Surabaya pada 26 Mei 2025. Supervisi ini dilakukan terhadap dua peserta didik MEC yang saat ini tengah menjalani program magang, yaitu Jahyadi sebagai admin sosial media marketing dan Ma’un sebagai admin gudang.
De Garmen, yang bergerak di bidang industri garmen dan konveksi, menjadi salah satu mitra strategis MEC dalam mendukung pembelajaran berbasis praktik. Selama supervisi, tim MEC berkesempatan untuk berdialog langsung dengan Ibu Riska selaku HRD De Garmen. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai hal menyangkut perkembangan dan kontribusi peserta magang dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Jahyadi, yang ditugaskan mengelola akun media sosial De Garmen, mendapatkan tanggung jawab membuat konten, menjadwalkan postingan, serta berinteraksi dengan audiens secara aktif. Menurut penilaian Ibu Riska, Jahyadi menunjukkan antusiasme tinggi dan terus belajar memahami strategi digital marketing, termasuk tren pasar dan pola komunikasi online yang efektif. Ia dinilai mulai bisa memahami bagaimana membangun branding melalui media sosial.
Sementara itu, Maun yang bertugas di bagian gudang menjalankan peran administratif yang tak kalah penting. Ia terlibat dalam proses pencatatan stok barang, pengaturan tata letak gudang, serta pengawasan keluar-masuk barang. Ketelitiannya dalam mencatat data serta sikap tanggung jawab yang ditunjukkan menjadi poin positif yang diapresiasi pihak perusahaan.
Melalui kegiatan ini, tim MEC tidak hanya meninjau performa peserta didik, namun juga melakukan evaluasi langsung terhadap lingkungan kerja, metode bimbingan di tempat magang, serta potensi pengembangan program ke depan. Ibu Riska menyambut baik kerja sama ini dan menilai program magang dari MEC sebagai langkah positif yang memberikan manfaat bagi kedua pihak.
Menurutnya, kehadiran peserta magang bukan hanya membantu aktivitas perusahaan, tetapi juga menjadi bagian dari investasi jangka panjang untuk mencetak tenaga kerja muda yang siap pakai. Beliau berharap kerja sama seperti ini dapat terus berjalan dan bahkan berkembang lebih luas lagi.
Dalam sesi diskusi, Jahyadi dan Maun turut berbagi pengalaman selama magang.Mereka mengaku banyak belajar, tidak hanya soal teknis pekerjaan, tetapi juga mengenai etos kerja, komunikasi profesional, serta cara mengelola tanggung jawab secara langsung. Keduanya merasa bahwa pengalaman ini sangat berharga sebagai bekal menghadapi dunia kerja setelah lulus dari MEC.
Supervisi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan MEC untuk memastikan bahwa program magang benar-benar memberikan nilai tambah bagi peserta didik. Dengan pengawasan rutin dan hubungan erat dengan dunia industri, MEC terus menjembatani dunia pendidikan dan dunia usaha agar lahir lulusan yang terampil, tangguh, dan siap bersaing secara profesional.