Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang Hingga Siklusnya

akuntansi perusahaan dagang

Akuntansi perusahaan dagang memainkan peran penting dalam mengelola dan melaporkan transaksi keuangan dalam bisnis yang bergerak di bidang perdagangan barang.

Dengan fokus pada pencatatan pembelian dan penjualan produk, akuntansi ini membantu perusahaan dagang dalam memantau aliran barang dan uang.

Baca Juga : Pentingnya Akuntansi Pemerintah, Mulai dari Arti Sampai Prinsipnya

Serta menyediakan laporan keuangan yang akurat untuk pengambilan keputusan strategis.

Berikut ini akan mengupas tuntas mengenai konsep, proses, dan penerapan akuntansi pada perusahaan dagang.

Serta memberikan gambaran nyata tentang pentingnya sistem akuntansi yang efektif dalam operasional sehari-hari.

Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang

pengertain akuntansi perusahaan dagang

Akuntansi perusahaan dagang adalah cabang akuntansi yang berfokus pada pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis yang membeli dan menjual barang dagangan.

Perusahaan dagang membeli produk jadi dari pemasok untuk dijual kembali kepada konsumen tanpa melakukan perubahan signifikan pada produk tersebut.

Akuntansi perusahaan dagang berfungsi untuk memantau aliran barang dan uang dalam perusahaan, memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan akurat.

Serta menyajikan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Proses Akuntansi Perusahaan Dagang

proses akuntansi perusahaan dagang

Proses akuntansi perusahaan dagang merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis perdagangan barang.

Berikut langkah-langkah utama dalam proses akuntansi perusahaan dagang, cara penerapannya, serta pentingnya proses ini bagi kelangsungan bisnis.

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi

Setiap transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan dagang harus diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan dampaknya terhadap akun-akun yang ada.

Transaksi ini termasuk pembelian barang dagangan, penjualan barang, pembayaran biaya operasional, dan penerimaan kas.

2. Pencatatan dalam Jurnal

Setelah transaksi diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal.

Perusahaan dagang biasanya menggunakan jurnal umum dan jurnal khusus seperti jurnal pembelian dan jurnal penjualan.

3. Posting ke Buku Besar

Entri dari jurnal kemudian diposting ke akun-akun yang sesuai dalam buku besar. Buku besar berfungsi sebagai catatan utama yang menunjukkan saldo setiap akun pada suatu periode tertentu.

Contoh akun dalam buku besar bisa berupa kas, persediaan, penjualan, dan beban operasional.

4. Penyusunan Neraca Saldo

Setelah semua entri jurnal diposting ke buku besar, neraca saldo disusun untuk memeriksa keseimbangan antara total debit dan kredit.

Neraca saldo ini menjadi dasar untuk penyusunan laporan keuangan.

5. Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan utama yang disusun meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan dan beban selama periode tertentu, menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas.

Laporan Arus Kas menunjukkan aliran kas masuk dan keluar selama periode tertentu.

Baca Juga : Akuntansi Perusahaan Jasa: Mengenal Arti Hingga Siklusnya

6. Penyesuaian dan Koreksi

Sebelum laporan keuangan final disusun, dilakukan penyesuaian dan koreksi untuk mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya.

Ini termasuk penyesuaian untuk persediaan, depresiasi, dan beban yang belum dicatat.

Contoh Buku Perusahaan Dagang

buku perusahaan akuntansi dagang

Untuk menjalankan operasionalnya dengan efisien, perusahaan dagang memerlukan sistem pembukuan yang baik.

Berikut ini akan membahas contoh-contoh buku yang biasanya digunakan dalam perusahaan dagang serta fungsinya dalam manajemen keuangan.

1. Buku Penjualan

Buku penjualan mencatat semua transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

Setiap transaksi dicatat dengan detail seperti tanggal penjualan, nama pelanggan, jumlah barang yang dijual, harga satuan, dan total harga.

2. Buku Pembelian

Buku pembelian mencatat semua transaksi pembelian barang atau bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan.

Informasi yang dicatat meliputi tanggal pembelian, nama pemasok, deskripsi barang, jumlah, harga satuan, dan total harga.

3. Buku Persediaan

Buku persediaan digunakan untuk mencatat keluar masuknya barang dari gudang.

Buku ini membantu perusahaan untuk memonitor stok barang yang tersedia sehingga dapat menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.

4. Buku Kas

Buku kas mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

Buku ini sangat penting untuk memantau arus kas perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasionalnya.

5. Buku Utang dan Piutang

Buku utang mencatat semua kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, sementara buku piutang mencatat semua piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

Kedua buku ini membantu perusahaan untuk memantau kewajiban dan haknya.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

siklus akuntansi perusahaan dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah rangkaian proses yang dilakukan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi selama periode tertentu.

Siklus ini berfungsi untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh manajemen, pemegang saham, dan pihak lain untuk mengambil keputusan.

Berikut adalah tahap-tahap dalam siklus akuntansi perusahaan dagang.

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi yang terjadi.

Perusahaan dagang berurusan dengan berbagai transaksi seperti pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, pengeluaran biaya operasional, dan penerimaan kas.

Setiap transaksi harus dianalisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan.

2. Pencatatan dalam Jurnal

Setelah transaksi diidentifikasi dan dianalisis, langkah berikutnya adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum.

Pencatatan ini mencakup detail seperti tanggal transaksi, akun yang terpengaruh, dan jumlah debet atau kredit.

Buku jurnal adalah catatan kronologis yang mencatat semua transaksi keuangan secara detail.

3. Pemindahbukuan ke Buku Besar

Transaksi yang telah dicatat dalam jurnal kemudian dipindahkan ke buku besar.

Buku besar adalah kumpulan akun yang menunjukkan ringkasan transaksi yang mempengaruhi masing-masing akun selama periode tertentu.

Setiap akun dalam buku besar menunjukkan saldo akhir yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

4. Penyusunan Neraca Saldo

Setelah pemindahbukuan selesai, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo.

Neraca saldo adalah daftar saldo semua akun buku besar pada akhir periode akuntansi.

Tujuan dari neraca saldo adalah untuk memverifikasi bahwa total saldo debet sama dengan total saldo kredit.

5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi, perusahaan perlu menyusun jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum tercatat atau untuk menyesuaikan saldo akun agar mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Contoh jurnal penyesuaian termasuk penyusutan aset tetap, penyesuaian persediaan, dan akrual biaya.

6. Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah jurnal penyesuaian dibuat dan neraca saldo disesuaikan, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan utama yang disusun adalah laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Laporan-laporan ini memberikan gambaran lengkap tentang kinerja keuangan dan posisi keuangan perusahaan.

7. Penutupan Buku

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah penutupan buku. Jurnal penutupan dibuat untuk menutup akun-akun nominal (pendapatan dan beban) dan memindahkan saldo akhirnya ke akun modal.

Ini bertujuan untuk mempersiapkan akun-akun tersebut untuk periode akuntansi berikutnya.

Contoh Penerapan Proses Akuntansi dalam Perusahaan Dagang

contoh penerapan akuntansi perusahaan dagang

Berikut adalah contoh penerapan proses akuntansi dalam perusahaan dagang.

1. Pencatatan Transaksi

a. Pembelian Barang Dagangan

Perusahaan dagang membeli barang dagangan dari pemasok untuk dijual kembali. Setiap pembelian harus dicatat dalam jurnal pembelian dengan rincian berikut:

  • Tanggal transaksi
  • Nama pemasok
  • Jumlah barang yang dibeli
  • Harga per unit
  • Total harga pembelian
  • Biaya pengiriman (jika ada)

b. Penjualan Barang Dagangan

Setiap penjualan barang dagangan harus dicatat dalam jurnal penjualan. Data yang dicatat meliputi:

  • Tanggal transaksi
  • Nama pelanggan
  • Jumlah barang yang dijual
  • Harga jual per unit
  • Total harga penjualan
  • Diskon (jika ada)
  • Biaya pengiriman (jika ditanggung pelanggan)

2. Penyesuaian Akun

Pada akhir periode akuntansi, perusahaan harus melakukan penyesuaian untuk memastikan bahwa semua akun mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Penyesuaian ini meliputi:

  • Pencatatan biaya yang masih harus dibayar
  • Pendapatan yang masih harus diterima
  • Depresiasi aset tetap
  • Penyesuaian persediaan

3. Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah semua transaksi dicatat dan penyesuaian dilakukan, langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan utama yang disusun adalah sebagai berikut

Laporan Laba Rugi: Menunjukkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu, serta laba atau rugi bersih.

Neraca: Menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi, meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas.

Laporan Arus Kas: Menunjukkan arus kas masuk dan keluar selama periode tertentu.

4. Penutupan Buku

Langkah terakhir dalam proses akuntansi adalah penutupan buku, di mana semua akun pendapatan dan beban ditutup ke akun laba ditahan atau laba/rugi tahun berjalan.

Baca Juga : Pentingnya Utang Usaha Dalam Akuntansi Hingga Tipsnya

Ini penting untuk memulai periode akuntansi yang baru dengan saldo akun yang bersih.

Nah, itulah penjelasan secara  lengkap tentang arti dari akuntansi perusahaan dagang hingga bagaimana contoh penerapannya.

Bagikan:

Tags

Related Post

Leave a Comment